BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Ilmu pengetahuan dan teknologi
selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan
perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara
berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya
manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang
dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan,
memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Masalah perekonomian Indonesia
akhir-akhir semakin menghangat, dan banyak
ahli ekonomi kita malah semakin pesimis dengan program pemulihan ekonomi
Indonesia dapat tercapai dalam waktu dekat.Maka dengan ini saya ingin membahas sedikit tentang masalah dan kebijakan ekonomi di Indonesia dan Negara maju dan berkembang. Memahami Masalah Global.
ahli ekonomi kita malah semakin pesimis dengan program pemulihan ekonomi
Indonesia dapat tercapai dalam waktu dekat.Maka dengan ini saya ingin membahas sedikit tentang masalah dan kebijakan ekonomi di Indonesia dan Negara maju dan berkembang. Memahami Masalah Global.
Interaksi ekonomi suatu Negara
banyak pula diwujudkan dalam perdagangan internasional dan kerja sama ekonomi
internasional. Tidak heran, Negara Indonesia banyak menerima bantuan dari luar
negeri, terutama saat krisis.
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini
“Masalah,tujuan dan kebijakan ekonomi”, terkait dengan pelaksanaan program
pemerintah untuk memperbaiki masalah ekonomi di Indonesia terhadap pelaksanaan
program tersebut. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana peran pemerintah terhadap
pelaksanaan program masalah ekonomi diindonesia.
2. Bagaimana cara pemerintah mengatasi
atau meningkatkan perekonomian di indonesia ?
D. PERUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan
pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi pemerintah
terhadap pelaksanaan program perekonomian di indonesia?
2. Bagaimana deskripsi cara agar
persoalan masalah perekonomian di Indonesia teratasi?
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah-masalah yang dihadapi
pemerintah di bidang ekonomi
Masalah Utama Perekonomian
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan
perekonomian yang menyebabkan bertambahnya jumlah barang dan jasa yang
diproduksi masyarakat.
Perkembangan teknologi juga mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.
Teknologi produksi yang makin maju menyebabkan jumlah produksi bertambah dengan
sangat baik.
Salah satu faktor penting penentu pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan
nasional. Bila pendapatan nasional terus-menerus meningkat dengan tajam bisa
diharapkan pertumbuhan ekonomi juga meningkat.
2. Ketidakstabilan Perkembangan Ekonomi
Perekonomian selalu mengalami kondisi naik turun dari satu period eke
periode lainnya. Hal ini bisa diakibatkan oleh kondisi perusahaan-perusahaan
yang berada dalam perekonomian tersebut.
Bila suatu Negara menerapkan sistem ekonomi liberal yang sepenuhnya diatur
oleh mekanisme pasar, perkembangan ekonomi di Negara tersebut cenderung labil.
Para ahli ekonomi percaya bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur
oleh mekanisme pasar/liberal perkembangan ekonomi memang labil.
3. Pengangguran
Faktor utama penyebab pengangguran adalah kekurangan
pengeluaran agregat. Dalam suatu perekonomian, pada umumnya pengeluaran agregat
yang terjadi lebih rendah daripada pengeluaran agregat yang diperlukan untuk
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Hal ini
menyebabkan terjadinya pengangguran. Selain itu, pengangguran bisa juga
disebabkan oleh karena pekerja mencari pekerjaan yang lebih baik, penggunaan
peralatan yang lebih modern.
Pengangguran berdampak buruk terhadap perekonomian dan
sosial individu yang mengalaminya. Seorang yang menganggur tidak memiliki
pendapat sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan keluarganya.
Hal ini bisa menjadi tekanan bagi pelakunya dan bisa menimbulkan masalah sosial
seperti kejahatan danp encurian, bahkan pembunuhan.
4. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu
perekonomian. Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai
berikut :
a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa
b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
c. Kenaikan harga barang impor
d. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru
e. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia
tahun 1998. akibatnya angka inflasi mencapai 70%.
5. Ketidakseimbangan Neraca Perdagangan dan Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yang menunjukkan aliran
pembayaran dari Negara-negara lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke
Negara-negara lain dalam satu tahun tertentu.
1. Sumber daya manusia
1. Jumlah tenaga kerja (kurang)
2. Restruktur perusahaan
2. Masalah
globalisasi ekonomi
1. masuknya produk Negara berkembang ke
negra maju
2. perpindahan investasi dari Negara
maju ke Negara berkembang
3. krisis ekonomiu di Negara berkembang
3 Masalah hidup
TUJUAN EKONOMI
1. Pertumbuhan Ekonomi. Diharapkan
standar hidup masyarakat lebih tinggi. Produksilah lebih banyak barang dan jasa
dengan kualitas lebih baik atau kembangkan standar kehidupan yang lebih tinggi.
2. Efisiensi ekonomi (manfaat
maksimum). Diusahakan dengan biaya minimal dari produktifitas terbatas yang
tersedia.
3. Kesempatan kerja penuh. Pekerjaan
cocok harus tersedia bagi semua orang yang mampu dan tersedia untuk bekerja.
4. Stabilitas tingkat harga. Inflasi
dan deflasi perlu dihindari. Kebijakan ekonomi disusun atau dirancang guna
mencapai tujuan-tujuan ekonomi tertentu.
5. Kebebasan ekonomi. Para eksekutif bisnis-
pekerja dan para konsumen perlu diberi kebebasan tinggi dalam menjalankan
aktivitas mereka.
6. Distribusi pendapatan yang adil (an
Equitable Distribution of Income) tidak boleh adanya pihak yang teramat miskin
sedangkan pihak lain berkecukupan secara berlebihan.
7. Kepastian ekonomi
8. Neraca perdagangan (Balance of
Trade). Perlu diupayakan adanya keseimbangan dalam perniagaan internasional dan
transaksi-transaksi finansial.
TUJUAN EKONOMI DALAM ISLAM
Dalam pandangan Islam, manusia
bukanlah makhluk yang dikutuk karena membawa dosa turunan (original sin),
tetapi merupakan khalifah Allah SWT di muka bumi (QS. 2:30). Allah SWT
menciptakan bumi dan segala isinya untuk manusia (QS. 2:29) dan memberi
kebebasan kepada manusia untuk mengelola sumber daya ekonomi yang tersedia di
alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan membangun peradaban manusia ke arah
yang lebih baik.
Manusia diberi kebebasan untuk mengelola sumber daya ekonomi dan melakukan transaksi
perekonomian sesama mereka (muamalah). Mengenai muamalah (kegiatan ekonomi)
tersebut terdapat kaidah fiqh yang menyatakan bahwa “Hukum ashal (awal/asli)
dari muamalah adalah boleh (mubah) sampai ada dalil yang menyatakan sebaliknya.
Artinya, segala kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia diperbolehkan
asalkan tidak bertentangan dengan dalil-dalil nash (Al-Quran dan sunnah).
Dengan kata lain, kegiatan ekonomi yang dilakukan untuk tujuan tertentu yang
sejalan dengan ajaran Islam.
Menurut Muhammad Umar Chapra, salah seorang ekonom
Muslim, tujuan-tujuan kegiatan ekonomi tersebut dapat dirumuskan menjadi 4
macam.
1. Kegiatan ekonomi atau muamalah
bertujuan untuk memperoleh kesejahteraan ekonomi dalam batas-batas norma-norma
moral Islami. Agama Islam membolehkan manusia untuk menikmati rezeki dari Allah
namun tidak boleh berlebihan dalam pola konsumsi (QS. 2:60, 168, 172; 6:142;
7:31, 160; 16:114; 20:81; 23:51; 34:15; 67:15).
Di samping
itu Allah SWT mendorong umat-Nya untuk bekerja keras mencari rezeki setelah
setelah melakukan shalat Jum’at (QS. 62:10). Setiap usaha yang dilakukan oleh
manusia seperti bertani, berdagang, dan usaha-usaha halal lainnya dianggap
sebagai ibadah. Hal ini menujukkan bahwa usaha untuk memperoleh pertumbuhan
ekonomi yang lebih baik harus menjadi salah tujuan masyarakat Muslim.
2. Tatanan ekonomi yang diusahakan bertujuan
untuk membina persaudaraan dan menegakkan keadilan universal. Islam
menginginkan terbinanya tatanan sosial di mana semua individu mempunyai rasa
persaudaraan dan keterikatan layaknya suatu keluarga yang berasal dari orangtua
yang sama (QS. 49:13).
Dengan
demikian, kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia jangan sampai
menimbulkan rasa permusuhan, peperangan, dan ketidakadilan ekonomi sebagaimana
yang masih banyak dijumpai pada saat ini. Dengan adanya rasa persaudaraan
sesama umat manusia, tidak akan timbul perebutan sumber-sumber ekonomi dan yang
timbul adalah bertolong-tolongan untuk kesejahteraan bersama (QS. 5:2).
3. Distribusi pendapatan yang seimbang.
Islam mempunyai komitmen yang tinggi terhadap persaudaraan manusia dan
keadilan. Oleh karena itu, ketidakadilan ekonomi tidak dibenarkan dalam Islam.
Ketidakmerataan ekonomi tersebut hanya akan meruntuhkan rasa persaudaraan antar
sesama manusia yang ingin dibina oleh Islam. Menurut ajaran Islam, semua sumber
daya yang tersedia merupakan ‘karunia Allah SWT yang diberikan kepada semua
manusia’ (QS. 2:29), sehingga tidak ada alasan kalau sumberdaya ekonomi itu hanya terkonsentrasi pada
beberapa kelompok manusia (QS. 59:7).
Pemerataan
tersebut dapat dilakukan melalui zakat, infak, shadaqah, wakaf, dan
transaksi-transaksi halal lainnya yang dikelola dengan baik sesuai dengan
spirit yang dikandungnya.
4. Tatanan ekonomi dalam Islam
bertujuan untuk mewujudkan kebebasan manusia dalam konteks kesejahteraan
sosial. Salah satu misi yang diemban oleh Muhammad saw adalah untuk melepaskan
manusia dari beban-beban dan belenggu yang ada pada mereka (QS. 7:157).
Khalifah Umar bin Khatab mengatakan, “Sejak kapan kamu memperbudak manusia
padahal ibu-ibu mereka melahirkan mereka dalam keadaan merdeka?” Imam Syafii
juga mengatakan, “Allah menciptakan kamu dalam keadaan merdeka, oleh karena itu
jadilah manusia yang merdeka.” meskipun demikian, kebebasan individu dalam
konteks kesejahteraan sosial haruslah dalam batas-batas yang ditentukan oleh
Islam. Artinya kebebasan itu jangan sampai berkonflik dengan kepentingan sosial
yang lebih besar dan hak-hak orang lain.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
DI BIDANG EKONOMI
A. Arah
Kebijakan dan Sasaran Ekonomi Makro
Pertumbuhan ekonomi didorong
terutama dengan meningkatkan investasi dan ekspor serta mendorong indstri
pengolahan. Peningkatan investasi dan ekspor didorong dengan meningkatkan daya
tarik inestasi baik di dalam maupun di luar negeri; mengurangi hambatan
prosedur perizinan, administrasi perpajakan dan kepabeanan; meningkatkan
kepastian hukum termasuk terhadap peraturan-peraturan daerah yang menghambat
serta meningkatkan diversifikasi pasar ekspor dan mendorong komoditi nonmigas
yang bernilai tambah tinggi.
1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Investasi
Pertumbuhan
ekonomi didorong dengan meningkatkan investasi, menjaga ekspor nonmigas, serta
memberi stimulus fiscal dalam batas kemampuan keuangan Negara untuk
menggerakkan semua sector produksi, terutama industri dan pertanian.
2. Stabilitas Ekonomi
Stabilitas
ekonomi, tercermin dari kondisi neraca pembayaran, moneter, dan keuangan
Negara.
3. Pengangguran dan Kemiskinan
Dengan
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, stabilitas ekonomi yang terjaga, serta
berbagai kegiatan pembangunan yang diarahkan untuk mengurangi jumlah penduduk
miskin dan pengangguran, jumlah penduduk miskin dan pengangguran terbuka
menurun.
B. INFLASI
Cara-cara
Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan
Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter
(keuangan) yang dilakukan melalui Bank Indonesia (bank sentral) tujuannya
menjaga kestabilan moneter agar kesejahteraan rakyat meningkatkan.
2. Kebijakan
Fiskal
Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan kebijakan moneter,
ada 3 (tiga) cara yang dilakukan dalam kebijakan fiscal, yaitu sebagai berikut.
a. Mengatur penerimaan dan
pengeluaran pemerintah
b. Menaikkan tarif pajak.
c. Mengadakan pinjaman pemerintah.
3. Kebijakan Nonmoneter (Kebijakan Riil)
Kebijakan ini bisa ditempuh dengan cara berikut:
a. Menaikkan hasil produksi agar tingkat konsumsi bertambah, sehingga akan
menambah uang beredar.
b. Kebijakan upah yang disepakati dengan serikat-serikat buruh agar tidak
terjadi banyak tuntutan selama inflasi.
c. Pengawasan dan epnetapan harga karena pengawasan yang tidak intensif
dapat menimbulkan pasar gelap (black market).
d. Dampak Inflasi
1) Dampak inflasi terhadap
perekonomian sebagai berikut.
a) Invenstasi berkurang akibat turunnya nilai uang yang mengurangi minat
orang untuk menabung dan pertumbuhan output nasional dapat turun.
b) Mendorong tingkat bunga melalui lembaga keuangan/perbankan untuk
menghindari merosotnya nilai uang.
c) Mendorong tindakan spekulatif.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Masalah Utama Perekonomian
1. Pertumbuhan Ekonomi
2. Ketidakstabilan Perkembangan Ekonomi
3. Pengangguran .
4. Inflasi .
5. Ketidakseimbangan Neraca Perdagangan
dan Pembayaran
1. Sumber daya manusia
· jumlah tenaga kerja (kurang)
· restruktur perusahaan
2. Masalah globalisasi ekonomi
· masuknya produk Negara berkembang ke
negra maju
· perpindahan investasi dari Negara
maju ke Negara berkembang
· krisis ekonomiu di Negara berkembang
· masalah hidup
1. Pertumbuhan Ekonomi
2. Efisiensi ekonomi (manfaat
maksimum).
3. Kesempatan kerja penuh
4. Stabilitas tingkat harga
5. Kebebasan ekonomi.
6. Distribusi pendapatan yang adil (an
Equitable Distribution of Income)
7. Kepastian ekonomi
8. Neraca perdagangan (Balance of
Trade)
Kebijakan ekonomi
a. Arah
Kebijakan dan Sasaran Ekonomi Makro
1. Pertumbuhan Ekonomi dan
Kebutuhan Investasi
2. Stabilitas Ekonomi
3. Pengangguran dan Kemiskinan
b. arah kebijakan Inflasi
1. Kebijakan
Moneter
2. Kebijakan
Fiskal
3. Kebijakan
Nonmoneter (Kebijakan Riil)
DAFTAR PUSTAKA
Boediono. (1990), “Ekonomi mikro”, Yogyakarta:
BPFE
Sukirno, Sadono, (1985). “Ekonomi pembangunan:
proses, masalah, dan dasar kebijaksanaan”. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Anief, Moh. 2000.”Buku pintar bahasa
indonesia.Yogyakarta” : Gadjah Mada University Press.
Download FIle lengkap Makalah Masalah Utama dalam Perekonomian Makro islam di jurnalmakalah.com
BalasHapus