MAKALAH
TATA
SURYA
![]() |
PEMBIMBING:
HAZLINDA WATI
Penyusun:
1. DEWI
SINTA
2. ABD.
MUTHALIB
3. SOFIANA
4. HAZLINDA
5. AHMAD
RIFA’I
MADRASAH
ALIYAH IHYAUL ULUM
GUNTUNG
SIDOGEDUNGBATU SANGKAPURA GRESIK
TAHUN
2014-2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur senantiasa saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia Keilmuan.
Makalah ini dapat digunakan sebagai wahan untuk menambah pengetahuan, sebagai
teman belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam belajar Tata Surya. Makalah
ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan
memahami Tata Surya secara lebih lanjut. Makalah ini juga dilengkapi
dengan gambar-gambar sehingga pembaca tidak bosan.
Ucapan
terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang namanya tidak bisa saya
sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan,
dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya telah dilakukan untuk
menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini
masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnaan makalah
selanjutnya.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang Tata Surya. Jangan segan bertanya jika pembaca menemui
kesulitan. Semoga keberhasilan selalu berpihak pada kita semua.
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.........................................................................................................
i
DAFTAR
ISI........................................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang............................................................................................................. 1
1.2. Rumusan
Masalah......................................................................................................... 1
1.3. Tujuan
........................................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Asal-usul Tata Surya....................................................................................................... 2
2.2
Sejarah Penemuan Tata Surya...................................................................................... 3
2.3
Struktur Tata Surya....................................................................................................... 4
2.3.1
Terminologi................................................................................................................... 5
2.3.2
Zona Tata Surya........................................................................................................... 6
2.3.3
Matahari........................................................................................................................ 7
2.3.4
Tata Surya Bagian Dalam........................................................................................... 8
2.3.4.1
Planet-planet Bagian Dalam .................................................................................... 8
2.3.5
Tata Surya Bagian Luar.............................................................................................. 11
2.3.5.1
Planet-planet Bagian Luar....................................................................................... 11
2.3.6
Daerah trans-Neptunus .............................................................................................. 13
2.3.7
Daerah Terjauh ........................................................................................................... 14
2.4
Konteks Galaksi ............................................................................................................. 14
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................................................... 16
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Susunan tata
surya terdiri atas sebuah matahari, planet-planet,
satelit, komet, asteroid, galaksi dan mateoroid. Anggota tata surya beredar atau
berevolusi mengelilingi matahari dengan lintasan edar berupa elips. Dalam
setiap revolusinya anggota tata surya pada suatu saat berada dekat dengan
matahari. Titik terdekat dengan matahari disebut perihelium. Namun pada suatu
saat berada jauh dengan matahari. Titik terjauh disebut aphelium.
Komponen
utama sistem Tata Surya adalah matahari,
sebuah bintang deret utama yang
mengandung 99,86 persen massa dari sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya
gravitasinya.Yupiter dan Saturnus,
dua komponen terbesar yang mengedari matahari, mencakup kira-kira 90 persen
massa selebihnya.
Hampir semua
objek-objek besar yang mengorbit matahari terletak pada bidang edaran bumi, yang umumnya
dinamai ekliptika.
Semua planet terletak
sangat dekat pada ekliptika, sementara komet dan objek-objek sabuk Kuiper
biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika.
Planet-planet
dan objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi matahari berlawanan
dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara matahari,
terkecuali Komet Halley.
B. Rumusan
Masalah
1. Matahari
2. Planet
3. Satelit
4. Komet
5. Asteroid
6. Meteorid,
Meteor dan Meteorit
BAB II
BAGIAN-BAGIAN
TATA SURYA
A. Matahari
Matahari adalah
bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya
ini. Bintang ini
berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang
cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan
menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke
luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari
dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran
tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan
dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti, matahari termasuk
cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah
grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah
bintang terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan
lebih cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak
pada deret utama,
dan matahari letaknya persis di tengah deret ini. Akan tetapi, bintang-bintang
yang lebih cemerlang dan lebih panas dari matahari adalah langka, sedangkan
bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum.
Dipercayai
bahwa posisi matahari pada deret utama secara umum merupakan "puncak
hidup" dari sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan
untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada awal
kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari
kecermelangan sekarang.
Matahari
secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang
"populasi I". Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat
evolusi alam semesta, sehingga mengandung lebih banyak
unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam
sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang "populasi II". Unsur-unsur
yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk
di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi
pertama punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh
unsur-unsur yang lebih berat ini.
Bintang-bintang
tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai
kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini
diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya,
karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal
Di samping
cahaya, matahari juga
secara berkesinambungan memancarkan semburan partikel bermuatan (plasma) yang
dikenal sebagai angin matahari. Semburan partikel ini menyebar
keluar kira-kira pada kecepatan 1,5 juta kilometer per jam, menciptakan
atmosfer tipis (heliosfer) yang merambah Tata Surya paling tidak sejauh 100 SA
(lihat juga heliopause).
Kesemuanya ini disebut medium antarplanet.
Badai
geomagnetis pada permukaan matahari, seperti semburan
matahari (solar flares) danlontaran massa korona (coronal
mass ejection) menyebabkan gangguan pada heliosfer, menciptakan cuaca ruang
angkasa. Struktur terbesar dari heliosfer dinamai lembar aliran
heliosfer (heliospheric current sheet), sebuah spiral
yang terjadi karena gerak rotasi magnetis matahari terhadap medium antarplanet. Medan magnet bumi
mencegah atmosfer bumi berinteraksi dengan angin
matahari.Venus dan Mars yang tidak
memiliki medan magnet, atmosfernya habis terkikis ke luar angkasa. Interaksi
antara angin matahari dan medan magnet bumi menyebabkan terjadinya aurora, yang
dapat dilihat dekat kutub magnetik bumi.
Heliosfer
juga berperan melindungi Tata Surya dari sinar kosmik yang
berasal dari luar Tata Surya. Medan magnet planet-planet menambah peran
perlindungan selanjutnya. Densitas sinar kosmik pada medium antarbintang dan kekuatan medan
magnet matahari mengalami perubahan pada skala waktu yang sangat panjang,
sehingga derajat radiasi kosmis di dalam Tata Surya sendiri adalah bervariasi,
meski tidak diketahui seberapa besar.
Medium
antarplanet juga merupakan tempat beradanya paling tidak dua daerah mirip
piringan yang berisi debu kosmis. Yang pertama, awan debu zodiak, terletak di
Tata Surya bagian dalam dan merupakan penyebab cahaya zodiak. Ini kemungkinan
terbentuk dari tabrakan dalam sabuk
asteroid yang disebabkan oleh interaksi dengan planet-planet. Daerah
kedua membentang antara 10 SA sampai sekitar 40 SA, dan mungkin disebabkan oleh
tabrakan yang mirip tetapi tejadi di dalam Sabuk Kuiper.
Dalam tata
surya, matahari merupakan pusat dan penggerak anggota-anggotanya. Karena
pengaruh gaya gravitasi matahari, semua planet dan benda-benda
langit lainnya beredar mengelilingi matahari. Matahari berotasi pada sumbunya
dengan arah rotasi sesuai dengan arah rotasi sebagian besar planet dan satelit.
Periode rotasi pada bagian ekuator matahari adalah sekitar 34 hari, sedangkan
rotasi dikutubnya memerlukan waktu sekitar 27 hari. Perbedaan itu dikarenakan
matahari berbentuk gas, sehingga bagian ekuator dan bagian kutubnya mempunyaigerak yang
berbeda. Sumber panas dan cahaya matahari berasal
dari reaksi fusi, yaitu penggabungan inti-inti unsur hidrogen dan unsur helium
pada suhu yang sangat tinggi. Suhu di pusat matahari adalah sekitar 35 juta derajat
Celcius. Suhu dipermukaan matahari adalah sekitar 6000 derajat Celcius. Panas inilah
yang dipangarkan ke ruang angkasa.
B. Planet
1.
Merkurius
Merkurius (0,4
SA dari matahari) adalah planet terdekat dari matahari serta juga terkecil
(0,055 massa bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya
di samping kawah meteorid yang diketahui adalah lobed
ridges atau rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan
pada perioda awal sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan
terdiri dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin
matahari. Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa
dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini terlepas
setelah terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi")
penuhnya terhambat oleh energi awal matahari.
2.
Venus
Venus (0,7 SA dari
matahari) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi). Dan sepertibumi, planet ini memiliki
selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan
memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan
atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi. Venus tidak memiliki satelit.
Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 °C,
kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah kaca yang terkandung di dalam
atmosfer. Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum dideteksi,
tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang bisa mencegah
habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus berasal dari gunung berapi
3.
Bumi
Bumi (1 SA dari
matahari) adalah planet satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi
dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfernya yang
cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga merupakan
satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi
sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh
keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen.Bumi
memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di
dalam Tata Surya.
4.
Mars
Mars (1,5 SA dari
matahari) berukuran lebih kecil dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet
ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon
dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa
seperti Olympus Mons dan lembah retakan
seperti Valles marineris,
menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi. Warna merahnya berasal dari
warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua
satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang
diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars.
5.
Yupiter
Yupiter (5,2
SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan seluruh
planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber
panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada
atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang
diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Europa menampakan kemiripan dengan planet
kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang
merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.
6.
Saturnus
Saturnus (9,5
SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa kesamaan dengan
Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar
60% volume Yupiter, planet ini hanya seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau
95 kali massa bumi, membuat planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di
Tata Surya. Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang
belum dipastikan) dua di antaranya Titan danEnceladus,
menunjukan activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es
saja. Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan
merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup
berarti.
7.
Uarnus
Uranus (19,6
SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling ringan di
antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus
mengedari matahari dengan ukuran poros 90 derajat pada ekliptika.
Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya
dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Uranus memiliki 27 satelit yang
diketahui, yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda.
8.
Neptunus
Neptunus (30
SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa bumi,
sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi
tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit
yang diketahui. Yang terbesar,Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair.
Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade).
C. Satelit
Satelit
adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kecil dari pada planet, berputar
pada porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama dengan
planet, berputar mengelilingi matahari. Satelit melakukan tiga gerakan, yaitu
berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan berevolusi bersama
planet mengelilingi matahari. Satelit ada dua macam yaitu :
a. Satelit
alamiah
Satelit
alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan batan manusia.
b. Satelit
buatan
Satelit
buatan adalah pesawat kendaraan ruang angkasa masuk ke orbit
bumi, baik
yang berawak maupun yang tidak berawak.
D. Komet
Komet adalah
benda langit yang diselimuti awan dan gas sehingga tampak seperti bintang berekor
ketika mendekati matahari.
Bagian-bagian
komet
1.
Inti, merupakan bahan yang
sangat padat, diameternya mencapai
beberapa kilometer, dan terbentuk dari penguapan bahan-bahan
es penyusun komet, yang
kemudian berubah menjadi gas.
3.
Lapisan hidrogen,
yaitu lapisan yang menyelubungi koma,
tidak tampak oleh mata manusia.
Diameter awan hidrogen sekitar
20 juta kilometer.
4.
Ekor, yaitu gas bercahaya yang terjadi
ketika komet lewat di dekat matahari. Arah ekor komet selalu menjauh dari
matahari, karena ekor komet terdorong oleh radiasi matahari dan angin matahari.
Komet memiliki badan
Tata Surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan terbuat
dari es volatil. Badan-badan
ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi. Saat sebuah komet memasuki Tata Surya
bagian dalam, dekatnya jarak dari matahari menyebabkan permukaan esnya
bersumblimasi dan berionisasi, yang menghasilkan koma, ekor gas dan debu
panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang.
Centaur adalah
benda-benda es mirip komet yang poros semi-majornya lebih besar dariYupiter (5,5
SA) dan lebih kecil dari Neptunus (30 SA). Centaur terbesar yang diketahui
adalah,10199 Chariklo,
berdiameter 250 km. Centaur temuan pertama, 2060 Chiron, juga
diklasifikasikan sebagai komet (95P) karena memiliki koma sama seperti komet
kalau mendekati matahari. Beberapa astronom
mengklasifikasikan Centaurs sebagai objek sabuk
Kuiper sebaran-ke-dalam (inward-scattered Kuiper belt
objects), seiring dengan sebaran keluar yang bertempat di piringan
tersebar (outward-scattered residents of the scattered disc).
E. Asteroid
Asteroid pernah
disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda
berukuran lebih kecil dari pada planet, tetapi
lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih
dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan
visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor")
sementara asteroid tidak.
F. Meteoroid,
Meteor dan Meteorit
Meteoroid adalah
benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil
daripadaasteroid tetapi
lebih besar daripada sebuah molekul. Persatuan Astronomi Internasional pada
sidang umum IX pada 1961 mendefinisikan meteoroid sebagai berikut :
“Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan ukuran
lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom atau
molekul.” Ketika memasuki atmosfer sebuah planet,
meteoroid akan terpanaskan dan akan menguap sebagian atau seluruhnya. Gas-gas
di sepanjang lintasannya akan terionisasi dan bercahaya. Jejak dari gas
bercahaya ini disebut sebagai meteor, atau bintang jatuh. Jika suatu meteoroid
tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan
bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tata Surya
adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebutMatahari dan
semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.
Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang
sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, 173 satelit alami yang
telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Berdasarkan
jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9
jutakm), Venus (108 juta
km), Bumi (150
juta km), Mars (228
juta km), Yupiter (779
juta km),Saturnus (1.430
juta km), Uranus (2.880
juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Enam dari kedelapan planet itu
dikelilingi oleh satelit alami. Bulan merupakan
satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang
terdiri dari debu dan partikel lain.
B. Saran
Perkembangan
Ilmu Alam yang dinamis ini disamping banyak memberikan keuntungan juga membawa resiko.
Bila tidak diarahkan pemanfaatannya justru akan merugikan manusia, bahkan dapat
menghancurkan peradaban manusia itu sendiri. Seperti senjata nuklir, senjata
kimia dan biologis serta timbulnya pencemaran udara, air dan tanah yang dapat
mengganggu keseimbangan dan keserasian lingkungan hidup. Agar resiko
sekecil-kecilnya maka arah perkembangan Ilmu Alam dan pemanfaatan hasil Ilmu
Alam harus dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.
DAFTAR
PUSTAKA
Heri Purnama. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta
: Rineka Cipta. 2008
Ibnu Mas’ud dan Joko Paryono. Ilmu
alamiah Dasar. Bandung :
Pustaka
Setia. 2006
Margono. Ilmu Alamiah Dasar. Solo :
UNS. 1987
http://www.peutuah.com/susunan-tatasurya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar