BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Secara spesifik
dan wilayah filosofis, perang merupakan turunan sifat dasar manusia yang tetap
sampai sekarang memelihara dominasi dan persaingan sebagai sarana memperkuat
eksistensi diri dengan cara menundukkan kehendak pihak yang dimusuhi. Dengan
mulai secara psikologis dan fisik, dengan melibatkan diri sendiri dan orang
lain, baik secara kelompok atau bukan. Perang dapat mengakibatkan kesedihan dan
kemiskinan yang berkepanjangan, dan juga dapat menimbulkan banyak pengaruh
terhadap kelompok yang dimusuhi atau kelompok yang berada disekitarnya.
Pengaruh tersebut dapat berbentuk pengaruh positif bahkan pengaruh negatif,
tergantung pada sudut pandang orang yang melihatnya. Perstiwa Perang yang
berpengaruh besar terhadap banyak manusia, terjadi pada masa lalu, dan hanya
terjadi satu kali saja dapat disebut sebagai sejarah.
Sebagai contoh
Perang Dunia II, perang dunia II merupakan sebuah perang global yang
berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia termasuk
semua kekuatan besar yang pada akhirnya membentuk dua
aliansi militer yang
saling bertentangan yaitu Sekutu dan Poros. Perang ini
merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta
orang di berbagai pasukan militer. Dalam keadaan
"perang total",
negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan
ilmiahnya untuk keperluan perang, sehingga menghapus perbedaan antara sumber
daya sipil dan militer.
Ditandai oleh
sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga sipil,
termasuk Holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan, perang ini
memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah
kematian ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia. Pada umumnya
negara-negara yang terlibat perang mengalami kehancuran ekonomi. Untuk itu
mereka berusaha bangkit dengan cara yang diktator dan mengembangkan paham
ultranasionalisme. Dari paham ultranasionalisme tersebut lahir negara-negara
fasis. Negara-negara fasis yang muncul yaitu Jerman, Italia, dan Jepang.
Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut, maka penulis membuat penelitian dan penulisan
sejarah yang berjudul “PERANG DUNIA II (1939-1945)”
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana kondisi politik dan ekonomi dunia
sebelum terjadinya Perang Dunia II?
2.
Apa yang menjadi sebab terjadinya Perang Dunia
II?
3.
Bagaimana proses terjadinya Perang Dunia II?
4.
Bagaimana akibat dari Perang Dunia II?
5.
Bagaimana akibat dari Perang Dunia II bagi
Indonesia?
1.3 Tujuan
Penelitian
1.
Untuk mengetahui kondisi politik dan ekonomi
dunia sebelum terjadinya Perang Dunia II
2.
Untuk mengetahui latar belakang terjadinya
Perang Dunia II.
3.
Untuk mengetahui proses terjadinya Perang Dunia
II
4.
Untuk mengetahui akibat dari Perang Dunia II
5.
Untuk mengetahui akibat dari Perang Dunia II
bagi Indonesia
1.4 Manfaat
Penelitian
Manfaat yang bisa
diambil dari hasil penelitian ini, yaitu bagi pembaca agar mengetahui sejarah
tentang Perang Dunia II, jalannya peristiwa tersebut secara kronologis dan
dapat mengetahui dampaknya bagi dunia dan Negara Indonesia, sehingga rasa
nasionalisme pun semakin kuat. dan agar pembaca dapat mengambil pelajaran agar
membudayakan kedamaian/
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONDISI
POLITIK DAN EKONOMI DUNIA PRA PERANG DUNIA II
Keadaan politik
internasional menjelang Perang Dunia II menyerupai keadaan
tahun 1906-1914 sebelum Perang Dunia I. Ada yang menyatakan bahwa
Perang Dunia II merupakan lanjutan Perang Dunia I. Perang Dunia I merupakan
balas dendam Perancis terhadap Jerman karena dipermalukan dalam kekalahannya
ketika kalah perang tahun 1870-1871. Selain itu dalam masalah industri, Jerman
juga bersaing dengan Inggris. Dengan persaingan-persaingan itu maka
terbentuklah persekutuan militer (aliansi). Ada dua persekutuan,
yakni Triple Alliantie yang kemudian dikenal dengan “Blok Sentral”
yang terdiri atas Jerman, Austria dan Italia. SedangkanTriple Entente yang
kemudian disebut “Blok Sekutu” yang terdiri atas Perancis, Inggris, Rusia dan
lain-lain. Pada tanggal 1 Agustus 1914 Jerman mengumumkan perang kepada Rusia
dan disusul Perancis mengumumkan perang kepada Jerman tanggal 3 Agustus 1914.
Kemudian tanggal 4 Agustus, Inggris mengumumkan perang kepada Jerman.
Selanjutnya
berkecamuklah perang yang hampir melibatkan seluruh dunia dikenal dengan Perang
Dunia I. Perang ini berakhir dengan kekalahan Jerman yang menyerah pada tanggal
11 November 1918. Sebagai pihak yang kalah, Jerman harus membayar ganti rugi
kepada Sekutu dengan dikuatkan dalam Perjanjian Versailles pada tahun
1919. Kekalahan Jerman dengan telak ini memberi kesempatan kepada Adolf Hitler
membangkitkan bangsanya untuk melakukan balas dendam kepada Perancis. Adolf
Hitler mengembangkan fasisme dan kemudian memulai Perang Dunia II
dengan menyerbu Polandia di kota Danzig pada tanggal 1 September 1939.
Peristiwa itulah yang menjadi sebab langsung terjadinya Perang Dunia II.
2.2 FAKTOR
PENYEBAB TERJADINYA PERANG DUNIA II
Perang Dunia II
terjadi pada tahun 1939-1945, sebagai lanjutan dari Perang Dunia I. Perang ini
jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan Perang Dunia I. Perang Dunia II
wilayahnya jauh lebih luas, hampir semua negara terlibat dalam perang besar
ini. Meletusnya Perang Dunia II dilatarbelakangi oleh beberapa hal yang dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu sebab-sebab umum dan sebab-sebab khusus.
Sebab-sebab
Terjadinya Perang Dunia II terbagi menjadi dua yaitu sebab umum dan sebab
khusus. Penyebab umum terjadinya Perang Dunia II sebagai berikut :
a.
Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam
menciptakan perdamaian dunia.LBB bukan lagi alat untuk mencapai tujuan, tetapi
menjadi alat politik Negara-negara besar untuk mencari keuntungan. LBB tidak
dapat berbuat apa-apa ketika negara-negara besar berbuat semaunya, misalnya
pada tahun 1935 Italia melakukan serangan terhadap Ethiopia.
b.
Negara - negara maju saling berlomba memperkuat
militer dan persenjataannya.Dengan kegagalan LBB tersebut, dunia Barat terutama
Jerman dan Italiamencurigai komunisme Rusia, tetapi kemudian Rusia mencurigai
fasisme Italia dan nasional-sosialis Jerman. Oleh karena saling mencurigai
akhirnya Negara-negara tersebut memperkuat militer dan pesenjataannya.
c.
Adanya politik aliansi (mencari kawan
persekutuan).Kekhawatiran akan adanya perang besar, maka negara-negara mencari
kawandan muncullah dua blok besar yakni:1. Blok Fasis terdiri
atas Jerman, Italia, dan Jepang 2. Blok Sekutu terdiri
atas: a) Blok demokrasiyaitu Perancis, Inggris, Amerika
Serikat, dan Belanda. b) Blok komunis yaitu Rusia,Polandia,
Hongaria, Bulgaria, Yugoslavia,Rumania, dan Cekoslovakia.
d.
Adanya pertentangan-pertentangan akibat
ekspensi. Jerman mengumumkan “Lebensraum”nya (Jerman Raya) yang meliputi
Eropa Tengah dan Italia menginginkan Italia Irredenta (Italia Raya) yang
meliputi seluruh laut Tengah dan Abbesinea, serta Jepang mengumumkan Kemakmuran
Bersama di Asia Timur Raya. Ini berarti merupakan tanntangan terhadap
imperialisme Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat
e.
Adanya pertentangan faham demokrasi, fasisme
dan komunisme.
f.
Adanya politik balas dendam “Revanche Idea”
Jerman merasa dihina dengan Perjanjian Versailles.
Sedangkan sebab
khusus terjadinya Perang Dunia II adalah serbuan Jerman ke Kota Danzig,
Polandia pada tanggal 1 September 1939. Polandia merupakan negara di bawah
pengawasan Liga Bangsa-Bangsa. Hitler menuntut Danzig karena penduduknya adalah
bangsa Jerman, tetapi Polandia menolak tuntutan itu. Pada tanggal 3 September 1939
negara-negara pendukung LBB terutama Inggris dan Perancis mengumumkan perang
kepada Jerman, kemudian diikuti sekutu-sekutunya ketika di Pearl Harbour, Hawai
(7 Desember 1941).
2.3 PROSES TERJADINYA
PERANG DUNIA II
Berdasarkan
wilayahnya Perang Dunia II terbagi dalam tiga medan tempur yaitu medan Eropa,
medan Afrika Utara, dan medan Asia pasifik dimana pada tahap awal hampir di
setiap medan tempur Jerman memperoleh kemenangan. Adapun pihak-pihak yang
berperang di beberapa medan peperangan dalam Perang Dunia II adalah sebagai
berikut
1.
Medan Eropa
Pada awal
perang dunia kedua Jerman dengan melancarkan serangan kilat (Blitzkrieg)
berhasil memenangkan pertempuran di semua medan tempur eropa,medan tempur
tersebut antara lain :
ü Penyerbuan
Jerman ke Polandia dan Finlandia : Jerman menyerbu Polandia
pada tanggal 1 September 1939. Dalam tempo singkat, sebagian besar daerah
Polandia berhasil dikuasai.
ü Penyerbuan
Jerman ke Norwegia dan Denmark : Pada tanggal 9 April 1940, Jerman melancarkan
serangan laut dan udara ke wilayah Norwegia. Dalam waktu singkat, pasukan
Jerman telah berhasil menduduki Oslo, Bergen, Trondheim, Stavagar, dan Narvik.
Pasukan Norwegia yang dibantu Inggris dan Perancis sempat memberikan perlawanan
yang sengit. Akan tetapi pada tanggal 30 April 1940, Norwegia terpaksa menyerah
kepada Jerman Sementara itu, dalam waktu yang sama, pasukan Jerman juga
menyerbu Denmark. Dengan mudah Jerman menaklukkan Denmark.
ü Jatuhnya
Belanda, Belgia, dan Prancis : Tanpa pengumuman apa pun, pasukan Jerman
melancarkan serangan kilat (Blitzkrieg) ke Belanda, Belgia, dan Luxemburg pada
tanggal 10 Mei 1940. Ratu Wilhelmina dari Belanda melarikan
diri ke London. Sedangkan Raja Leopold III memerintahkan
Belgia menyerah kepada Jerman pada tanggal 26 Mei 1940. Pada awal Juni 1940,
pasukan Jerman yang telah menduduki Luxemburg bersiap-siap menyerbu Prancis
melalui kota Sedan. Setelah terjadi pertempuran sengit di kota Verdum pada
tanggal 15 Juni 1940, kemerdekaan Perancis tidak dapat dipertahankan lagi.
( Kemudian, Jenderal Petain membentuk pemerintahan
Prancis yang tunduk kepada Jerman di Kota Vichy. Pasukan Perancis yang tetap
setia kepada Perancis, di bawah pimpinan Jenderal Charles de Gaulle,
melakukan perlawanan dengan mendirikan pemerintahan pengasingan di London.)
ü Pertempuran
Jerman–Inggris : Jatuhnya Perancis menyebabkan perhatian Jerman
dialihkan ke Inggris. Dengan mengerahkan angkatan laut dan angkatan udaranya,
Jerman menyerang Inggris.Hal ini membuat Inggris menandatangai kerjasama
pertahanan dengan Amerika Serikat tanggal 2 September 1940. Dengan bantuan
Amerika Serikat ini, pasukan Inggris bangkit melawan dan dapat mengimbangi
kekuatan tempur Jerman. Hal ini membuat frustrasi angkatan udara Hitler. Oleh
sebab itu, Jerman menjalin kerja sama yang melibatkan poros Roma - Berlin
- Tokyo dengan ditandatanganinya kerja sama militer antara Jerman, Italia, dan
Jepang pada tanggal 27 September 1940. Tetapi dengan mengalirnya
uang, senjata, dan bahan makanan; bahkan kesepakatan untuk menstandardisasi
persenjataan mereka, Inggris dapat bertahan dari serangan Jerman yang siang
malam terus menerus menggempurnya.
ü Perang
Jerman–Rusia : Tanpa menghiraukan perjanjian nonagresi, Jerman
menyerbu Rusia pada tanggal 22 Juni 1941. Dalam serangan kilat ini, Jerman
dapat memukul pasukan Rusia sehingga mundur jauh ke timur. Rusia yang mundur ke
timur kemudian meminta bantuan dari Inggris dan Amerika Serikat. Sehingga pada
tanggal 1 Oktober 1941, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat
menandatangani Protokol Moskow. ( Isi perjanjian itu adalah
bahwa Inggris dan Amerika Serikat akan memberi bantuan kebutuhan- kebutuhan
pokok kepada Rusia selama 9 bulan. Selain itu, Amerika akan memberikan kredit
dalam rangka Lend and Lease Bill sebesar $ 1 Miliar.) Dengan bantuan Sekutu
dan taktik bumi hangus, Rusia berhasil menahan laju pasukan Jerman.
2.
Perang di
Afrika (1940 – 1943)
Peperangan di
Afrika dan Laut Tengah pecah sejak Italia menyatakan perang terhadap Perancis
dan Inggris pada tanggal 10 Juni 1940. Italia tidak hanya menyerang Perancis
Selatan. Italia juga menghantam pasukan Perancis dan Inggris di Afrika Utara
dan Afrika Timur. Akan tetapi, pasukan Italia dapat dipukul oleh pasukan
Perancis dan Inggris yang dipimpin Jenderal de Gaulle dan Jenderal Montgomery.
Peristiwa itu terjadi di Bardia pada tanggal 5 Januari 1941. Melihat pasukan
Italia yang tidak berdaya itu, Jenderal Erwin Rommel dari Jerman segera turun
tangan memimpin pasukannya menyerbu Libya. Jenderal Rommel dengan mudah
mengalahkan pasukan Inggris di Bardia dan Sollum. Montgomery terpaksa mundur
sampai ke perbatasan Mesir di kota Tobruk pada tanggal 20 April 1941. Bahkan
pada bulan Juni 1941, pasukan Rommel telah merebut kota El Alamein yang
terletak 70 mil jauhnya dari Alexandria. Dengan demikian, medan perang Afrika
Utara sepenuhnya telah ia kuasai.
3.
Pertempuran di
Asia-Pasifik
Jepang membuka
Perang Pasifik dengan melancarkan serangan mendadak ke Pearl Harbour pada
tanggal 7 Desember 1941. Pearl Harbour adalah Pangkalan Armada Amerika Serikat di Pasifik. Serangan ini
menyebabkan Amerika Serikat tidak lagi mempertahankan sikap netralnya dalam
Perang Dunia II. Beberapa jam setelah kejadian itu, pada tanggal 8 Desember
1941, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang. Peristiwa ini memicu
pecahnya perang di Asia Pasifik. Sama dengan medan tempur lainnya pada tahap
awal perang, pihak blok sentral memperoleh kemenangan, pada medan perang Asia
Pasifik dalam tempo kurang dari 5 bulan, Jepang dapat mengalahkan sekutu dan
berhasil menguasai seluruh Asia Tenggara.
1)
Tahap-tahap Perang
Jika ditinjau
dari waktu berlangsungnya perang (1939 -1945), maka jalannya Perang Dunia II
dapat dibedakan dalam tiga tahap.
ü Tahap permulaan
(1939-1942)
Pada tahap ini,
negara-negara Sentral umumnya selalu menang di berbagai medan pertempuran.
Sebaliknya, negara-negara Sekutu hanya bertahan atau kalah.
ü Tahap
titik balik (1942)
Tahap titik
balik ditandai dengan:
1.
Kalahnya Jepang dalam pertempuran di Laut
Karang pada tanggal 4 Mei 1942.
2.
Jerman dipukul mundur dalam pertempuran di El Alamien
oleh Jenderal Montgomery pada tanggal 12 Oktober 1942.
3.
Jerman mulai mendapat perlawanan dan kalah
dalam pertempuran Stalingrad pada tanggal 19 November 1942, terhadap tentara
Rusia yang dipimpin Jenderal Gregory Zhukov.
ü Tahap
akhir (1943-1945)
Pada tahap ini,
negara-negara Sekutu mulai melakukan serangan atau pukulan yang menentukan bagi
kekalahan Blok Sentral. Beberapa pertempuran tersebut adalah sebagai berikut
:
Pada tahun
1944, langkah maju pasukan Rusia semakin tak dapat dibendung lagi. Kota demi
kota dapat direbut kembali. Bahkan, pada tanggal 24 Agustus 1944, Rumania
menyerah kepada Rusia. Bulgaria menyerah kepada Rusia pada tanggal 20 Oktober
1944. Sesudah itu, Rusia terus melancarkan serangan sampai memasuki wilayah
Jerman dan menggempur kota Berlin dari arah timur. Dengan tulang punggung
Amerika Serikat dan Inggris, Sekutu membentuk satuan ekspedisi khusus yang
disebut Allied Expeditionary Forces di bawah komando Jenderal Eisenhower.
Serangan ini didukung AD, AL, dan AU yang meliputi 10.000 pesawat tempur dan
4.000 kapal perang terus menyerang masuk wilayah Jerman. Meskipun pasukan
Jerman memberikan perlawanan sengit sampai akhir tahun 1944,
perlawanan itu tidak lagi membawa dampak besar. Kejayaan Jerman telah
pudar dan tinggal sisa-sisanya saja.
Pada awal tahun
1945, tidak ada lagi yang percaya bahwa Jerman akan memenangkan perang. Sekutu
telah mengepung seluruh perbatasan Jerman. Rakyat di Jerman sendiri putus asa,
sehingga kehidupan industri, ekonomi, tentara, dan politiknya kacau balau.
Pasukan Jerman hancur di medan selatan, timur, dan barat pada awal tahun 1945.
Di Front Timur, pasukan Rusia telah merebut Warsawa, Krakow, dan Lozt pada
pertengahan Januari 1945. Kemudian, pada awal Februari 1945, di Front Barat,
pasukan Inggris merebut Nijmegen. Pasukan Amerika merebut Trier, Cologne dan
menyeberangi lembah Ruhr. Pada bulan April 1945, pasukan Amerika dan Rusia
telah bertemu di sepanjang Sungai Elbe. Tinggal kota Berlin yang masih tetap
bertahan. Sementara itu, angkatan udara Sekutu terus menghujani kota-kota di
Jerman untuk mendukung serangan pasukan infantri di darat. Hitler yang putus
asa melihat keadaan tersebut, pada tanggal 30 April 1945, melakukan bunuh diri.
Tampuk kepemimpinan diserahkan kepada Laksamana Doenitz. Meninggalnya Hitler
serta menyerahnya pasukan Jerman di Austria tidak membuat Laksamana Doenitz
segera menyerah. Setelah seluruh Berlin diserbu oleh pasukan Sekutu, Jenderal
Doenitz menyerah tanpa syarat pada tanggal 7 Mei 1945 kepada Sekutu. Dengan
penyerahan pasukan Jerman ini, Perang Dunia II di Eropa
berakhir.
2.4
PENGARUH PERANG
DUNIA II BAGI
INDONESIA
Keterlibatan
Indonesia dalam Perang Dunia II diawali dengan pendudukan Jepang pada tahun
1942. Sebagian wilayah Indonesia sebagai medan perang antara militer Jepang dan
militer Sekutu. Secara langsung maupun tak langsung Indonesia merasakan dampak
dari terjadinya Perang Dunia II. Dampak secara langsung yaitu terjadinya
kerusakan yang serius pada daerah yang dijadikan medan perang. Rakyat Indonesia
mengalami banyak kerugian jiwa dan harta benda, serta mengalami trauma akibat
terjadinya perang. Dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia. Secara tidak
langsung semangat nasionalisme Jepang mengilhami perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Pengaruh perang juga dapat diperinci menjadi pengaruh positif dan
pengaruh negatif. Pengaruh positif antara lain:
Pertama,
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kalahnya Jepang terhadap militer
sekutu membawa dampak wilayah Indonesia sebagai wilayah tak bertuan
(Vacum Of Power atau kekosongan kekuasaan). Hal ini karena militer Jepang yang
ada di Indonesia tak mempunyai otoritas lagi, sedangkan militer sekutu yang
akan menggantikan militer Jepang belum mengambil alih posisi Jepang. Kondisi
Vacuum of Power dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pendiri negara untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia lewat dibentuknya PPKI. Bahkan Laksamana
Maeda menyediakan rumahnya untuk merancang dan penandatanganan naskah proklmasi
kemerdekaan Indonesia. Walaupun kemerdekaan Indonesia bukan merupakan pemberian
pemerintah Jepang, tapi hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia.
Kedua,
pelatihan militer untuk pemuda-pemuda Indonesia. Pada tanggal 3 Oktober 1943
pemerintah pendudukan Jepang mendirikan Giyugun atau PETA (Pembela Tanah Air),
sebelumnya telah dibentuk Heiho. Anggota PETA banyak dikirim ke medan perang di
Pasifik untuk menghadapi militer Amerika Serikat. Pada pertengahan tahun 1945
jumlah anggota PETA sebanyak 120.000 orang. Organisasi PETA yang didirikan oleh
Jepanng merupakan cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Banyak
pendiri TNI yang berasal dari didikan PETA, antara lain Jenderal Sudirman dan
Jenderal Suharto (Presiden RI ke-2). Ketiga, Peninggalan peralatan militer dan
infrastruktur perang yang digunakan oleh Jepang dapat digunakan sebagai modal
untuk mempertahankan kemrdekaan. Setelah Jepang menyerah terhadap
sekutu, banyak tangsi-tangsi dan peralatan militer Jepang yang dikuasai oleh
pejuang Indonesia.
Disamping
dampak positif Perang Dunia II juga menimbulkan luka yang teramat dalam pada
rakyat Indonesia. Pertama, Romusha pengerahan tenaga kerja secara paksa dengan
kondisi yang sangat menyedihkan untuk membangun infrastruktur perang Jepang.
Kebanyakan Romusha berasal dari Pulau Jawa dan dikirim ke Birma. Karena
kondisinya yang sangat buruk banyak diantara romusha yang meninggal dunia dan
tidak dapat kembali ke kampung halamannya. Kedua, banyak militer Jepang yang
mengambil secara paksa makanan, pakaian, dan perbekalan lainnya dari rakyat
Indonesia secara paksa dan tanpa kompensasi. Padahal dalam kondisi perang saat
itu, Indonesia banyak yang kelaparan dan menderita. Ketiga, terjadinya
perbudakan wanita (Yugun Ianfu). Banyak wanita muda Indonesia yang digunakan
sebagai wanita penghibur bagi militer Jepang. Keempat, eksploitasi sumber daya
alam untuk keperluan perang Jepang.
2.5
DAMPAK PERANG
DUNIA II BAGI DUNIA
Perang Dunia II
telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang terlibat perang maupun
tidak. Kerugian terbesar adalah membuat jutaan rakyat meninggal karena
keganasan perang, ekonomipun menjadi berantakan dan mengalami banyak kerugian
sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan.
Perang Dunia
yang berlangsung antara tahun 1939 - 1945 menimbulkan akibat yang besar di
bidang Politik, Ekonomi, Sosial dan Kerohanian bagi Negara - Negara di Dunia.
1.
Bidang Politik
Akibat yang
muncul di bidang Politik setelah Perang Dunia ke 2 berakhir seperti berikut
ü Amerika Serikat
( U.S.A ) dan Rusia ( Uni Soviet ) sebagai pemenang dalam Perang Dunia ke 2,
tumbuh menjadi Negara Raksasa ( Adikuasa ).
ü Terjadinya
perebutan pengaruh antara Amerika Serikat ( Blok Barat ) dan UniSoviet ( Blok
Timur ) yang menimbulkan Perang Dingin.Jika keduanya berimbang terjadi
keseimbangan kekuatan ( Balance of Power Policy ), walaupun perdamaian diliputi
ketakutan.
ü Nasionalisme di
Asia berkobar dan timbul negara merdeka seperti Indonesia ( 17 Agustus
1945 ), Filipina ( 4 July 1946 ), India dan Pakistan Dominion ( 15 Agustus 1947
) dan India merdeka Penuh ( 26 Januari 1950 ), Burma ( 4 Januari 1948 )dan
Ceylon Dominion ( 4 Februari 1948 ).
ü Munculnya
Politik mencari kawan atau aliansi yang di bentuk berdasarkan kepentingan
keamanan bersama, misalnya NATO ( North Atlantic Trinity Organization ), SEATO
( South East Asia Treaty Organization ), dan METO.
ü Munculnya
Politik memecah belah Negara, misalnya :
1)
Jerman dibagi menjadi dua Negara yaitu, Jerman
Barat ( Di kuasai Amerika Serikat dan Sekutunya ) dan Jerman Timur ( di kuasai
oleh Uni Soviet ).
2)
Korea di bagi menjadi dua Negara, yaitu Korea
Selatan dan Korea Utara.
3)
Indo - Cina di bagi menjadi tiga negara yaitu, Laos,
Kamboja, dan Indo-Cina
4)
India di bagi menjadi dua Negara yaitu, India
dan Pakistan.
2.
Bidang Ekonomi
Perang Dunia 2
menghancurkan perekonomian negara - negara di dunia kecuali Amerika Serikat.
Amerika Serikat menjadi pusat kekayaan dan kreditur dari seluruh Dunia. Dalam
bidang ekonomi terjadi depresi yang sangat luas. Pengangguran terjadi di
mana-mana. Negara yang kalah perang kekurangan modal untuk membangun kembali
negaranya. Amerika Serikat menawarkan berbagai bantuan program pembangunan
(penanaman modal dan pinjaman modal). Berikut ini berbagai bentuk bantuan
ekonomi dari Amerika Serikat.
ü Truman
Doctrine yang diarahkan untuk membantu Turki dan
Yunani.
ü Marshall
Plan diprogramkan
untuk membangun kembali Eropa
ü Point
Four Truman diarahkan untuk bantuan bagi
negara-negara yang masih terbelakang, terutama di Asia.
ü Colombo
Plan yang
disponsori Inggris ingin membentuk kerja sama ekonomi dan kebudayaan.
3.
Bidang Sosial
Untuk membantu
penduduk yang menderita akibat korban dari Perang Dunia ke 2 PBB
membentuk URRA ( United Nations Rehabilitation Administration ). Tugas URRA di
antaranya sebagai berikut :
ü Memberi makan
kepada orang - orang yang terlantar .
ü Mendirikan
Rumah Sakit.
ü Mengurus
pengungsi dan menyatukan dengan keluarganya.
ü Mengerjakan
kembali tanah yang rusak.
4.
Bidang
Kerohanian
Penderitaan
yang ditimbulkan akibat dari Perang Dunia ke 2 menyadarkan manusia akan akibat
buruk nya Perang. Penduduk Dunia menyadari perlunya lembaga yang dapat menjaga
perdamaian Dunia setelah Liga Bangsa - Bangsa ( LBB ) dibubarkan.
Pada tanggal 24 Oktober 1945 didirikan Perserikatan Bangsa - Bangsa ( PBB ) atau United
Nations Organization ( UNO ). Lembaga ini diharapkan dapat menjaga Perdamaian
Dunia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perang Dunia II
berlangsung selama tahun 1936-1945 dan merupakan perang terbesar sepanjang
sejarah kehidupan manusia. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia, Perang ini
merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta
orang di berbagai pasukan militer. Peristiwa
perang dunia II terjadi karena adanya kecenderungan atau suatu paham fasisme
yang berkembang di Eropa, keadaan politik internasional menjelang Perang Dunia
II menyerupai keadaan tahun 1906-1914 sebelum Perang Dunia I. Perang Dunia II
telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang terlibat perang maupun
tidak. Kerugian terbesar adalah Perang ini memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah
kematian ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia, ekonomipun menjadi
berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan
tidak dapat lagi dihindarkan. Namun demikian, Perang Dunia II ini juga
berpengaruh terhadap ekonomi, sosial, maupun politik. Pengaruh yang dibawa oleh
PD II ini ada yang bersifat positif dan juga negatif. Dampak
positifnya yaitu, Perang Dunia II juga berpengaruh terhadap Negara Indonesia
yaitu berakhirnya imperialisme Belanda dan Jepang di Indonesia, karena pada
saat itu Negara Indonesia mengalami Vacuum of Power sehingga Para tokoh
Indonesia dapat segera memproklamasikan Negara Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945.
3.2 Saran
Perang Dunia II
telah menelan jutaan korban jiwa dan telah mengubah dunia, baik pada bidang
ekonomi, sosial, maupun politik. Lebih baik jika kita mengambil hikmah dari
peristiwa ini dan selalu menjaga kedamaian antar sesama agar peristiwa ini
tidak terulang kembali.
DAFTAR PUSTAKA
ü http://Jalal34.wordpress.com/2012/10/07/inggris-dan-perang-dunia-ii/
ü http://Ivanfadillahfernandez.com/2012/12/09/tugas-makalah-ips-bab-perang-dunia-ke-2/
ü http://Ips-abi.blogspot.in/2013/07/perang-dunia-ii-tahun-1939-1945.html/?m=1
ü http://Ihsan07.wordpress.com/2013/07/02/pengaruh-perang-dunia-2-terhadap-indonesia/
ü http://Shintyamarliani.blogspot.in/2012.10/dampak-perang-dunia-ii.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar