BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Latar belakang penyusunan makalah ini agar pemakalah sendiri tahu
apa yang dimaksud dengan Wahabiah serta mengetahui sejarah dan aliran aliran
Wahabiah itu sendiri. Selain itu tujuan penulisan makalah ini juga untuk melengkapi
tugas dari Dosen pembimbing.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
latar belakang berdirinya aliran Wahabi ?
2.
Siapa
saja tokoh-tokoh pendiri aliran Wahabi ?
3.
Apa
saja ajaran yang disampaikan aliran Wahabi ?
4.
Bagaimana
perkembangan dan perpecahanya aliran wahabi ?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui latar belakang berdirinya aliran Wahabi
2.
Agar
mengetahui siapa saja tokoh-tokoh pendiri aliran Wahabi ?
3.
Untuk
mengetahui ajaran yang telah disampaikan aliran Wahabi ?
4.
Untuk
mengetahui perkembangan dan perpecahanya aliran wahabi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang Berdirinya Aliran Wahabi
1 Pengertian Wahabi
Wahabisme adalah
paham Wahabi atau sering juga dilafalkan dengan Wahabi. Istilah
yang terakhir ini berasal dari
kata Wahabiyah atau Wahabiyun atau juga Wahhabiyyun (dengan
dua huruf y) yang masing-masing bermakna sama.
Istilah
tersebut adalah bentuk penisbatan atau penyandaran yang dikenal dalam bahasa
Arab. Penisbatan yang dimaksud dapat menunjukkan arti keberasalan sesuatu
secara geneologis atau geografis dan dalam keadaan-keadaan
tertentu dapat juga menunjukkan arti kepengikutan secara personal atau komunal.
Asal
istilah Wahabiyah atau Wahabiyun adalah kata wahhab.
Kata ini adalah salah satu bentuk perubahan kata kerja bahasa Arab,
yakni wahaba-yahabu yang berarti memberikan atau menghibahkan. Bentuk
perubahan kata yang menunjukkan arti subjek dari kata-kerja ini
adalah wahib yang berarti pemberi atau yang memberi.
Dalam
morfologi bahasa Arab, bentuk subjek wahib ini dapat diubah lagi ke
dalam bentuk mubalaghoh. Adapun bentuk yang dimaksud, adalah satu bentuk
perubahan subjek yang mengandung sekaligus juga menyatakan sifat
melebih-lebihkan dan juga sifat kontinyu pada diri subjek tersebut,
yakni wahhab yang berarti pemberi yang sering atau banyak memberi.
Namun
dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, kata Wahhabi yang dikenal
sekarang ini diartikan sebagai satu sebutan bagi paham dan gerakan Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab yang sangat keras menentang keyakinan atau
praktek yang bersifat khurafat dan syirik, seperti ziarah ke
tempat-tempat keramat, meminta perantaraan orang-orang yang dianggap wali untuk
berhubungan dengan Allah, meminta syafaat kepada ulama, dan
seterusnya. Para pengikutnya disebut dengan Muwahhidun yang berarti
para penganut tauhid.
Demikian
pula di dalam Ensiklopedi Islam, kata Wahhabi diartikan sebagai istilah
atau julukan yang sebenarnya diberikan oleh para musuh gerakan pemurnian agama
yang dilakukan oleh Muhammad bin Abdil Wahhab. Para pengikut Muhammad bin Abdul
Wahhab sendiri lebih menyebut diri mereka dengan
sebutan Al-muslimun atau Al-muwahhidun (pendukung ajaran
yang memurnikan ketauhidan Allah Subhaanahu wa Ta’ala).
2. Sejarah berdirinya aliran Wahabi
Wahabi adalah
sebuah aliran pemikiran yang muncul pada awal abad ke-7 H. Yang dicetuskanoleh
Ahmad bin Taimiyah. Ia lahir pada tahun 661 HQ, 5 tahun setelah kejatuhan
pemerintahan khilafah Abbasiyah di Baqdad. Pemikiran kontroversialnya yang ia
lontarkan pertama kali pada tahun 698, pada masa mudanya dalam risalahnya yang
bernama (Aqidahhamwiyah), sebagai jawaban atas pertanyaan masyarakat
Hamat (Suriah) dalam menafsirkan ayat (Ar-rahmanala al-Arsy istawaa)
artinya: “Tuhan yang Maha Pemurah, yang bersemayam di atas Arsy” dimana ia
mengatakan bahwa; Allah Swt bersemayam di atas kursi di langit dan bersandar
padanya.
Risalah
tersebut dicetak dan disebarkan di Damaskus dan sekitarnya, yang menyebabkan
para ulama Ahlusunnah dengan suara bulat melakukan kritikan dan kecaman
terhadap pemikirannya, akan tetapi dengan berlalunya waktu, Ibn Taimiyah dengan
pemikiran kontroversialnya malah semakin berani. Dengan itulah, pada akhirnya
di tahun 705 pengadilan menjatuhkan hukuman pengasingan ke Mesir. Kemudian pada
tahun 712 Ia kembali lagi ke Syam. Di Syam Ibn Taimiyah kembali bergerilya melakukan
penyebaran paham-paham sial.Akhirnya pada tahun 721 dia dimasukkan kedalam
penjara dan pada tahun 728 meninggal di dalamnya.
Adapun nama
Aliran Wahabi ini diambil dari nama pendirinya, Muhammad bin Abdul Wahab (lahir
di desa Uyainah,sebuah kecil 70 km sebelah barat daya kota Riyadh Saudi Arabia
tahun 1115 H / 1703 M. Ajaran ini merupakan turunan dari pemikiran Ibn Taimiyah
dan Ibnu Qayyim al-Jauziah. Mulanya Muhammad bin Abdul Wahabhidup di lingkungan
sunni pengikut madzhab Hanbali, bahkan ayahnya Syaikh Abdul Wahab bin Sulaiman
adalah seorang sunni yang baik, begitu pula guru-gurunya. Muhammad bin Abdul
wahab memang dikenal orang yang haus ilmu. Ia berguru pada Syeikh Abdullah bin
Ibrahim an-N ajdy, Syeikh Efendiad Daghastany, Ismail al-Ajlawy, syeikh Abdul
lathief al-‘Afalaqy dan Syeikh Muhammad al-‘afalaqy. Di antara mereka yang
paling lama menjadi guru adalah Muhammad hayat Sindhi dan Syeikh
Abdullah al-Najdy.Tidak puas dengan itu ia pergi ke syiria untuk
belajar sambil berdagang. Disana ia menemukan buku-buku karya Ibnu Taimiyah dan
Ibnu Qayyim yang sangat ia idolakan. Akhirnya ia semakin jauh terpengaruh
terhadap dua aliran reformisitu. Tak lama kemudian ia pergi ke Basrah dan
berguru pada Syeikh Muhammad al-majmuu’iyah. Di kota ini ia menghabiskan mencari
ilmu selama empat tahun, sebelum akhirnya ia ditolak masyarakat karena
pandangannya dirasa meresahkan dan bertentangan dengan pandangan umum yang
berlaku di masyarakat setempat.
Sepulang dari
Basrah pada 1736, Muhammad bin Abdul Wahab berhasil menyelesaikan sebuah karya
yang kelak dijadikan rujukan utama oleh para pengikutnya, yaitu kitab
al-Tauhid.
3. Tokoh-tokoh pendiri aliran Wahabi
1.
Muhammad
bin Abdul Wahhab (1115 H - 1206 H/1701 - 1793 M)
Jabatan penting di Kerajaan Arab SAudi:
- Pendiri dan pelopor gerakan Wahabi/Salafi.
- Mufti Kerajaan Arab Saudi.
Jabatan penting di Kerajaan Arab SAudi:
- Pendiri dan pelopor gerakan Wahabi/Salafi.
- Mufti Kerajaan Arab Saudi.
a.
Biografi
Muhammad bin Abdul Wahab
Muhammad bin Abdul Wahab hidup pada 1115 H/1703 M. Lahir di sebuah
daerah sebelah Timur Kota Riyadh Saudi Arabia dengan nama lengkap Muhammad bin
Abdul Wahab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid
bin Muhammad al-Masyaarif at-Tamimi al-Hambali an-Najdi. Dari nama lengkapnya
itu pula diketahui silsilah keluarganya dan dengan gelarnya an-Najdi,
menunjukkan desa kelahirannya yang dikenal dengan Nadjed.
Muhammad bin Abdul Wahab lahir dalam tradisi sunni pengikut Imam
Ahmad bin Hanbal. Ayahnya seorang muslim sunni yang taat begitu juga keluarga
besarnya yang lain. Seperti ditunjukkan oleh kakaknya, Sulaiman bin Abdul Wahab
yang menjadi seorang ulama sunni terkemuka pengikut Imam Ahmad bin Hanbal.
Muhammad bin Abdul Wahab menempuh masa belajarnya di Madinah pada
ulama-ulama besar seperti Syaikh Sulaiman al-Kurdi dan Syaikh Muhammad
al-Khayyat as-Sindi. Setelah selesai, sambil berdagang ia pindah ke kota
Bashrah dan menetap di sana selama empat tahun. Lalu, dalam masa lima tahun ia
memilih tinggal di Baghdad. Pada tahun berikutnya ia tinggal di Kurdestan dan
pindah lagi ke Hamzan selama dua tahun. Setelah itu ia memilih pergi ke
Isfahan. Dalam bukunya, Pengantar Teologi Islam, A. Hanafi tidak
menyebutkan berapa tahun Muhammad bin Abdul Wahab menetap di Isfahan. Tetapi
setelah itu dia pindah lagi ke kota Qumm dan Kairo dengan membawa ajaran Imam
Ahmad bin Hanbal. Perlawatan panjang yang dilakukan Muhammad bin Abdul
Wahab rupanya mempertemukan dirinya dengan tafsir-tafsir Ibnu Taimiyah atas
ajaran Imam Ahmad bin Hanbal yang dianggap menyimpang. Selain itu, Muhammad bin
Abdul Wahab juga terispirasi dengan gerakan Mr. Hempher yang tengah bertugas
menjadi mata-mata Inggris dalam kepentingan kolonialisme. Hempher sendiri,
dengan baju orientalisnya melihat potensi besar terhadap ajaran Islam yang
dikembangkan dan diajarkan Muhammad bin Abdul Wahab.
Dalam catatan A. Hanafi yang merujuk pada Shorter enc[yclopedia].
of Islam : 618, Muhammad bin Abdul Wahab pulang ke ‘Ujainah. Di
kampung halamannya, ia melakukan banyak perenungan dan orientasi, lalu mulai
mengajarkan paham-pahamnya yang dituangkan dalam salah satu karyanya yang
berjudul Kitabu al-Tauhid. Sebuah kitab yang tebalnya 88 halaman cetakan
Makkah. Dengan gerakannya tesebut, meski tidak sedikit orang-orang yang
menentangnya, ternyata ajarannya juga banyak yang mengikuti. Perlawanan datang
dari banyak kelompok seperti yang ditunjukkan oleh kakaknya sendiri, Sulaiman
bin Abdul Wahab. Seorang tokoh terkemuka pengikut ajaran sunni Imam Ahmad bin
Hanbal.
Ketika situasi semakin memanas, akhirnya Muhammad bin Abdul Wahab
diusir dari ‘Ujainah. Penolakan atas dirinya mengantarkan dia dan keluarganya
pindah ke Dar’iah. Di sana dia diterima oleh Muhammad bin Sa’ud yang belakangan
menjadi raja Saudi Arabia. Muhammad bin Sa’ud begitu tertarik dengan paham yang
dibawa Muhammad bin Abdul Wahab. Bersama Muhammad bin Sa’ud, mereka kemudian
menyebarkan ajaran-ajaran Wahabiah.
Propaganda ajaran Wahabi ini mengusung gagasan yang cukup menarik.
Karenanya dengan mudah banyak masyarakat Arab yang kemudian tertarik dengan
ajaran-ajaran Muhammad bin Abdul Wahab. Gagasan yang paling sederhana tetapi
berbobot adalah upaya memerangi syirik, penyembahan berhala, pengkultusan kubur
dan membersihkan bid’ad – khurafat.
b.
Kitab
karya Muhammad bin Abdul Wahab
1. رسائل العقيدة
2. كتاب الكبائر
3. مختصر الإنصاف والشرح الكبير
4. أربع قواعد تدور الأحكام عليها ويليها نبذة في اتباع النصوص مع احترام العلماء
5. مبحث الإجتهاد والخلاف
6. كتاب الطهارة
7. شروط الصلاة وأركانها وواجباتها
8. كتاب آداب المشي إلى الصلاة
9. أحكام تمني الموت
10. مختصر سيرة الرسول صلى الله عليه وسلم
11. فتاوى ومسائل
12. تفسير آيات من القرآن الكريم
13. كتاب فضائل القرآن
14. مختصر زاد المعاد
15. الرسائل الشخصية
16. مختصر تفسير سورة الأنفال
17. بعض فوائد صلح الحديبية
18. رسالة في الرد على الرافضة
19. الخطب المنبرية
20. قسم الحديث
21. المسائل التي لخصها محمد بن عبد الوهاب من كلام شيخ الإسلام ابن تيمية
1. رسائل العقيدة
2. كتاب الكبائر
3. مختصر الإنصاف والشرح الكبير
4. أربع قواعد تدور الأحكام عليها ويليها نبذة في اتباع النصوص مع احترام العلماء
5. مبحث الإجتهاد والخلاف
6. كتاب الطهارة
7. شروط الصلاة وأركانها وواجباتها
8. كتاب آداب المشي إلى الصلاة
9. أحكام تمني الموت
10. مختصر سيرة الرسول صلى الله عليه وسلم
11. فتاوى ومسائل
12. تفسير آيات من القرآن الكريم
13. كتاب فضائل القرآن
14. مختصر زاد المعاد
15. الرسائل الشخصية
16. مختصر تفسير سورة الأنفال
17. بعض فوائد صلح الحديبية
18. رسالة في الرد على الرافضة
19. الخطب المنبرية
20. قسم الحديث
21. المسائل التي لخصها محمد بن عبد الوهاب من كلام شيخ الإسلام ابن تيمية
2.
Abdul
Aziz bin Abdullah bin Baz (1330 H - 1420 H / 1910 M - 1999 M)
Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
- Qadhi (Hakim) di daerah al-Kharaj semenjak tahun 1357-1371 H,
- Tahun 1390 H - 1395 H Rektor Universitas Islam Madinah.
- tahun 1414 H Mufti Umum Kerajaan.
Kitab atau buku karya tulis bin Baz
1. الأدلة الاشفة لأخطاء بعض الكتاب
2. الأدلة النقلية والحسية على إمكان الصعود إلى الكواكب وعلى جريان الشمس وسكون الأرض
3. إقامة البراهين على حكم من استغاث بغير الله أو صدق الكهنة والعرافين
4. الإمام محمد بن عبد الوهاب: دعوته وسيرته
5. بيان معنى كلمة لا إله إلا الله
6. التحقيق والإيضاح لكثير من مسائل الحج والعمرة والزيارة على ضوء الكتاب والسنة
7. تنبيهات هامة على ما كتبه محمد علي الصابوني في صفات الله عز وجل
8. العقيدة الصحيحة وما يضادها
9. الدعوة إلى الله
10. تنبيه هام على كذب الوصية المنسوبة إلى الشيخ أحمد
11. وجوب العمل بالسنة وكفر من أنكرها
12. الدعوة إلى الله سبحانه وأخلاق الدعاة
- Qadhi (Hakim) di daerah al-Kharaj semenjak tahun 1357-1371 H,
- Tahun 1390 H - 1395 H Rektor Universitas Islam Madinah.
- tahun 1414 H Mufti Umum Kerajaan.
Kitab atau buku karya tulis bin Baz
1. الأدلة الاشفة لأخطاء بعض الكتاب
2. الأدلة النقلية والحسية على إمكان الصعود إلى الكواكب وعلى جريان الشمس وسكون الأرض
3. إقامة البراهين على حكم من استغاث بغير الله أو صدق الكهنة والعرافين
4. الإمام محمد بن عبد الوهاب: دعوته وسيرته
5. بيان معنى كلمة لا إله إلا الله
6. التحقيق والإيضاح لكثير من مسائل الحج والعمرة والزيارة على ضوء الكتاب والسنة
7. تنبيهات هامة على ما كتبه محمد علي الصابوني في صفات الله عز وجل
8. العقيدة الصحيحة وما يضادها
9. الدعوة إلى الله
10. تنبيه هام على كذب الوصية المنسوبة إلى الشيخ أحمد
11. وجوب العمل بالسنة وكفر من أنكرها
12. الدعوة إلى الله سبحانه وأخلاق الدعاة
3.
Muhammad
bin Shalih Al-Utsaimin (1347 H - 1421 H)
Al Utsaimin adalah pakar fiqih-nya kalangan Wahabi Salafi. Banyak
persoalan hukum baru yang difatwakan olehnya. Seperti haramnya mengucapkan selamat natal, dan lain-lain.
Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
- Imam masjid jami’ al Kabir Unaizaih
- Mengajar di perpustakaan nasional Unaizah
- Dosen fakultas syariah dan fakultas ushuluddin cabang Universitas Islam Imam Muhammad bin saud di Qasim,
Kitab atau buku karya tulis Al-Utsaimin
1. أصول في التفسير
2. شرح مقدمة التفسير
3. تفسير القرآن الكريم
4. مجموع الفتاوى
5. الشرح الممتع
6. القول المفيد في شرح كتاب التوحيد
7. الإبداع في كمال الشرع وخطر الابتداع
8. رسالة الحجاب
9. زاد الداعية إلى الله
10. شرح الأصول الستة
11. شرح العقيدة الواسطية (شرح مطول)
12. الضياء اللامع من الخطب الجوامع
13. عقيدة أهل السنة والجماعة
14. فتح رب البرية بتخيص الحموية
15. من مشكلات الشباب
16. المنتقى من فرائد الفوائد17
17. منظومة في أصول الفقه وقواعده
18. المنهج لمريد العمرة والحج
19. سؤال وجواب من برنامج نور على الدرب
20. شرح أصول الإيمان
21. مجموعة أسئلة في بيع وشراء الذهب
Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
- Imam masjid jami’ al Kabir Unaizaih
- Mengajar di perpustakaan nasional Unaizah
- Dosen fakultas syariah dan fakultas ushuluddin cabang Universitas Islam Imam Muhammad bin saud di Qasim,
Kitab atau buku karya tulis Al-Utsaimin
1. أصول في التفسير
2. شرح مقدمة التفسير
3. تفسير القرآن الكريم
4. مجموع الفتاوى
5. الشرح الممتع
6. القول المفيد في شرح كتاب التوحيد
7. الإبداع في كمال الشرع وخطر الابتداع
8. رسالة الحجاب
9. زاد الداعية إلى الله
10. شرح الأصول الستة
11. شرح العقيدة الواسطية (شرح مطول)
12. الضياء اللامع من الخطب الجوامع
13. عقيدة أهل السنة والجماعة
14. فتح رب البرية بتخيص الحموية
15. من مشكلات الشباب
16. المنتقى من فرائد الفوائد17
17. منظومة في أصول الفقه وقواعده
18. المنهج لمريد العمرة والحج
19. سؤال وجواب من برنامج نور على الدرب
20. شرح أصول الإيمان
21. مجموعة أسئلة في بيع وشراء الذهب
4.
Muhammad
Nashiruddin Al-Albani (1333 H - 1420 H/1914 M - 1999 M)
Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
- Tahun 1381 - 1383 H: Dosen Hadits Universitas Islam Madinah
Kitab atau buku karya tulis Al-Albani
1. سلسلة الأحاديث الصحيحة
2. سلسلة الأحاديث الضعيفة
3. صحيح الترغيب والترهيب
4. ضعيف الترغيب والترهيب
5. صحيح وضعيف الأدب المفرد
6. ظلال الجنه في تخريج السنة
7. سنن أبي داود
8. جامع الترمذي
9. ضعيف سنن الترمذي
10. صحيح سنن ابن ماجة
11. ضعيف سنن ابن ماجة
- Tahun 1381 - 1383 H: Dosen Hadits Universitas Islam Madinah
Kitab atau buku karya tulis Al-Albani
1. سلسلة الأحاديث الصحيحة
2. سلسلة الأحاديث الضعيفة
3. صحيح الترغيب والترهيب
4. ضعيف الترغيب والترهيب
5. صحيح وضعيف الأدب المفرد
6. ظلال الجنه في تخريج السنة
7. سنن أبي داود
8. جامع الترمذي
9. ضعيف سنن الترمذي
10. صحيح سنن ابن ماجة
11. ضعيف سنن ابن ماجة
5.
Shalih
bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan (1345 H - )
Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
- Dosen Institut Pendidikan Riyad
- Dosen Fakultas Syari'ah, Fakultas Ushulud Dien, Mahkamah Syariah
- Anggota Lajnah Daimah lil Buhuts wal Ifta' (Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa).
- Anggota Haiah Kibaril Ulama' dan Komite Fiqh Rabithah Alam Islamiy di Mekkah
- Anggota Komite Pengawas Du'at Haji
- Ketua Lajnah Daimah lil buhuts wal ifta'.
- Imam, Khatib dan Pengajar di Masjid Pangeran Mut'ib bin Abdil Aziz di Al Malzar.
Kitab atau buku karya tulis Al-Fauzan
1. المنتقى من فتاوى الفوزان
2. شرح لمعة الإعتقاد الهادي إلى سبيل الرشاد
موفق الدين عبد الله بن قدامة
3. الملخص في شرح كتاب التوحيد
4. التعليق المختصر على القصيدة النونية
الإمام ابن قيم الجوزية
- Dosen Institut Pendidikan Riyad
- Dosen Fakultas Syari'ah, Fakultas Ushulud Dien, Mahkamah Syariah
- Anggota Lajnah Daimah lil Buhuts wal Ifta' (Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa).
- Anggota Haiah Kibaril Ulama' dan Komite Fiqh Rabithah Alam Islamiy di Mekkah
- Anggota Komite Pengawas Du'at Haji
- Ketua Lajnah Daimah lil buhuts wal ifta'.
- Imam, Khatib dan Pengajar di Masjid Pangeran Mut'ib bin Abdil Aziz di Al Malzar.
Kitab atau buku karya tulis Al-Fauzan
1. المنتقى من فتاوى الفوزان
2. شرح لمعة الإعتقاد الهادي إلى سبيل الرشاد
موفق الدين عبد الله بن قدامة
3. الملخص في شرح كتاب التوحيد
4. التعليق المختصر على القصيدة النونية
الإمام ابن قيم الجوزية
6.
Abdullah
bin Abdurrahman bin Jibrin (عبد الله بن عبد الرحمن بن
جبرين) 1933 -2009 M /
1353 - 1430 H.
Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi
- Asisten Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
- Anggota tetap majlis riset dan fatwa Arab Saudi
- Dosen syariah dan ushuluddin di Arab Saudi
- Asisten Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
- Anggota tetap majlis riset dan fatwa Arab Saudi
- Dosen syariah dan ushuluddin di Arab Saudi
Kitab atau buku karya tulis Ibnu Jibrin
1. شرح أصول السنة لإمام أهل السنة أبي عبد الله أحمد بن محمد بن حنبل رحمه الله تعالى
2. فضل الصحابة وذم من عاداهم
3. الإرشاد شرح لمعة الاعتقاد الهادي إلى سبيل الرشاد
4. الكنز الثمين
5. أخبار الآحاد
6. الثمرات الجنية شرح المنظومة البيقونية
7. حوار رمضاني
8. سبعون مخالفة تقع فيها النساء
9. فوائد من شرح منار السبيل
10. إبهاج المؤمنين بشرح منهج السالكين وتوضيح الفقه في الدين
1. شرح أصول السنة لإمام أهل السنة أبي عبد الله أحمد بن محمد بن حنبل رحمه الله تعالى
2. فضل الصحابة وذم من عاداهم
3. الإرشاد شرح لمعة الاعتقاد الهادي إلى سبيل الرشاد
4. الكنز الثمين
5. أخبار الآحاد
6. الثمرات الجنية شرح المنظومة البيقونية
7. حوار رمضاني
8. سبعون مخالفة تقع فيها النساء
9. فوائد من شرح منار السبيل
10. إبهاج المؤمنين بشرح منهج السالكين وتوضيح الفقه في الدين
4. Pokok-pokok ajaran Wahabi
Menurut
penuturan almaghfurlah KH.Sirojuddin Abbas tentang ajaran-ajaran wahabi antara
lain adalah:
1. Seluruh
rakyat dilarang merokok, karna merokok adalah pekerjaan syeitan
2. Dilarang
melagukan adzan,padahal sebelum wahabi berkembang di mekkah diatas tujuh menara
masjidil haram bilal melagukan adzan dengan
nada yang indah
3. Tidak
boleh membunyikan radio
4. Tidak
boleh melagukan kosidah dan melagukan bacaan Al-Qur’an
5. Tidak
boleh membaca kitab-kitab shalawat,seperti dhala’il khairat, burdah, diba’, karena
didalamnya banyak memuji Nabi Muhammad SAW.
6. Tidak
boleh mempelajari sifat wajib dan mustahil bagi Allah SWT, sebagaimana dalam
kitab kifayatul awam dan sebagainya
7. Kubah-kubah
diatas kuburan para sahabat Nabi yang berada di ma’al (makkah) di baqi dan Uhud
di madinah diruntuhkan,namaun kubah hijau yang disebut kubbatul khadra’ makam
Nabi Muhammad tidak diruntuhkan, karena
terlalu banyak protes dari kaum muslim dunia
8. Kubah
besar di atas tanah tempat dimana Nabi Muhammad SAW dilahirkan juga
diruntuhkan, bahkan dijadikan tempat unta. Namun atas desakan umat islam
seluruh dunia, akhirnya tempat kelahiran nabi di bangun gedung perpustakaan
9. Perayaan
maulid nabi di bulan Rabi’ul awal dilarang karena termasuk bid’ah
10. Perayaan isra’ mi’raj dilarang keras
11. Pergi
untuk ziarah ke makam nabi dilarang, Yang dibolehkan hanya melakukan shalat di
masjid Nabawi di Madinah, Berdoa menghadap makam nabi juga dilarang
12. Ada
usaha hendak memindahkan batu makam nabi Ibrahim di depan ka’bah dan telaga
zamzam ke belakang kira-kira 20 mater, Bahkan
sempat penggalian sudah dilakukan
13. Amalan-amalan
thariqat dilarang keras, seperti thariqat Naqsabandi, Qadiri,Shathari
14. Membaca
zikir tahlil bersama-sama sesudah shalat, dilarang
15. Imam
tidak membaca “bismillah” pada permulaan fatihah dan juga tidak membaca do’a
qunut dalam sembahyang subuh, namun shalat tarawihnya 20 rakaat
16. Dilarang
ziarah kemakam atau kuburan para Wali Allah
17. Membaca
manaqib seorang yang berjasa dibidang spiritual menegakkan kebenaran akhlak dan
tauhid kepada Allah. Seperti manaqib Syaikh Qadir al-Jailani, dilarang.
5. Perkembangan dan Perpecahan Wahabi
a.
Perkembangan
Wahabi di Indonesia
Gerakan wahabi
masuk ke indonesia, menurut beberapa sejarawan, dimulai pada masa munculnya
gerakan padri sumatera barat pada awal abad xix. Beberapa tokoh minangkabau
yang tengah melaksanakan ibadah haji melihat kaum wahabi menaklukkan mekah dan
madinah yang pertama pada tahun 1803-1804. Abna.(2012). mereka sangat terkesan
dengan ajaran tauhid dan syariat wahabiyah dan bertekat menerapkannya apabila
mereka kembali kesumatera.Tiga di antara mereka adalah haji miskin, haji
sumanik, dan haji piobang.
Jejak gerakan Wahabi (Salafi) di Indonesia
sebenarnya sudah ada pada abad ke 18 dengan corak ragam yang berbeda-beda dalam
cara dan bentuknya sesuai dengan perbedaan kemampuan tokoh-tokohnya serta
lingkungan dimana mereka berada, namun demikian gerakan-gerakan tersebut menuju
satu sasaran yang sama dan berjuang dibawah satu semboyan yaitu kembali kepada
Al-Qur’an dan As-Sunnah serta kembali ke jalan kaum Salaf. Karena itu, sebagian
orang menamakan gerakan-gerakan tersebut dengan nama gerakan Salafiah. Hisyam
(2013)
Gerakan Wahabi (Salafi) di Indonesia dimulai
dengan kelahirannya di Sumatera, salah satu lima pulau terbesar di Indonesia,
pada tahun 1802 atas inisiatif beberapa orang Haji dari umat Islam di pulau
Sumatera tersebut yang kembali dari Mekkah yang setelah mereka disana
mengadakan hubungan dengan tokoh-tokoh Wahabi (ini nama yang diberikan oleh
para penentangnya), merekapun merasa puas akan kebenaran Dakwah Wahabi (Salafi)
dan mengikutinya.
Pada tahun 1905, penyebaran ajaran Wahabi
diperkuat oleh datangnya Ahmad Surkati ,ulama Wahabi keturunan Arab-Sudan.
Melihat perlawanan yang cukup keras dari mayoritas penganut Ahlussunnah Wal
Jamaah, terlebih setelah berdirinya Nahdlatul Ulama pada 1926 yang diprakarsai
Hasyim Asy’ari, penyebaran ajaran Wahabiyah lebih condong dilakukan melalui
jalur pendidikan, dengan mendirikan sekolah-sekolah semi modern.
Menurut
Ensiklopedi Islam, meski sempat melemah di Arab Saudi, ajaran Wahabi justru
telah tersebar luas ke berbagai negara seperti India, Sudan, Libya serta ke
Indonesia.Penyebaran aliran Wahabi ke wilayah Nusantara dibawa oleh para haji
yang baru pulang menunaikan rukun Islam kelima di
Tanah Suci.Salah satunya melalui kaum Padri di Minangkabau yang
dikembangkan tiga tokoh. ketiga tokoh yang tertarik dengan ajaran Wahabi itu
adalah Haji Miskin dari Lu(h)ak Agam, Haji Abdur Rahman dari Piobang, bagian
dari Lu(h)ak Limah Puluh Kota, dan Haji Muhammad Arief dari Sumanik,
Batusangkar. Arief (2012)
b.
Dampak Dari
Gerakan Wahabi
Awalnya, oleh
banyak kalangan, gerakan ini dianggap sebagai pelopor kebangkitan pemikiran di
dunia Islam, antara lain gerakan Mahdiyah, Sanusiyah, Pan Islamisme-nya
Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh di Mesir dan gerakan lainnya di benua
India. Namun para penerusnya kelihatan lebih mengkhususkan diri kepada bentuk
penghancuran bid’ah-bid’ah yang ada di tengah umat Islam.Bahkan hal-hal yang
masih dianggap khilaf, termasuk yang dianggap seolah sudah bid’ah yang harus
diperangi.Mungkin memang sebagian umat Islam ada yang merasakan arogansi dari
kalangan pendukung dakwah Wahabiyah ini.Majannai (2011).
Gerakan Wahabi di Indonesia dicurigai membawa
misi untuk menghancurkan dan menguasai, baik teritori
maupunekonomi.Di Indonesia tak hanya tanahnya yang subur, berbagai
ideologi juga tumbuh subur, termasuk ideologi Wahabi.Apalagi gerakan Wahabi
masuk dengan pola yang terorganisir rapi.Dana mereka juga cukup
banyak. Simpati dari para pemilik dana itu mengalir sangat pesat dari Timur
Tengah (Saudi).
Selain itu, menurut arsyadal (2012) Misi dari
gerakan wahabi sebenarnya yaitu memecah umat islam. Dalam sepak terjangnya,
wahabi berkilah dengan segala cara. Hadits dimanipulasi, kitab-kitab ahlus
sunnah banyak yang dirubah, semua itu sebenarnya tak lain lagi hanya untuk
menyokong gerakan mereka. Namun kami selalu yakin bahwa akan selalu ada
generasi ahlus sunnah wal jama’ah yang akan mampu mengoyak dan membongkar kedok
mereka, menerobos tembok-tembok muslihat mereka dengan hujjah yang tak
terbantahkan.
Orang yang taqlid kepada madzhab di
hukumi kafir.Orang ziarah kubur dibilang kafir.Tawassul syirik.Istighotsah
jugasyirik.Ini kafir dan itu kafir. Intinya, yang tidak sefaham dengan
wahabi, dibilang kafir dan halal darahnya. Bahkan, dalam rangka me-naik
daun-kan gerakannya, mereka tak segan-segan mengatakan bahwa sayyidah hawa, ibu
seluruh manusia adalah musyrik.Mereka juga mengatakan bahwa sahabat nabi, ibnu
abbas R.A adalah sesat.
Semua doktrin atau ajaran wahabi ahirnya
menimbulkan banyak pertumpahan darah, karena gerakan ini berpendapat bahwa
segala sesuatu yang bersifat musyrik dan bid’ah harus diberantas atau dibunuh.
Seperti yang terjadi di Indonesia, banyak kasus
pengeboman yang disebabkan oleh salah satu dari golongan wahabi. Wahabi
menciptakan terorisme yang menggunakan label islam. Salah satunya ialah
peristiwa bom Bali yang terjadi pada 12 oktober 2002 yang dilakukan Amrozi.
Tujuan Amrozi melakukan ialah untuk memberantas kemaksiatan yang ada di pantai
kuta, bali.
Namun dia melakukan usaha yang sangat
bertentangan dengan agama islam yaitu pembunuhan yang mengakibatkan banyak
manusia yang tidak berdosa ikut menjadi korban. Penyabab dari pengeboman itu
adalah hasutan dari kelompok wahabi, bahwa memberantas kemaksiatan adalah
diwajibkan. Tetapi alirah wahabi salah dalam menafsirkannya sehingga berakibat
pertumpahaan darah.
BAB
II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Syeikh
Muhammad bin `Abdul Wahab dilahirkan pada tahun 1115 H (1701 M) di kampung
`Uyainah (Najd), lebih kurang 70 km arah barat laut kota Riyadh,
ibukota Arab, Saudi sekarang.
Beliau
meninggal dunia pada 29 Syawal 1206 H (1793 M) dalam usia 92
tahun, setelah mengabdikan diri selama lebih 46 tahun dalam memangku
jabatan sebagai menteri penerangan Kerajaan Arab Saudi.
Wahabiyah
muncul di gurun Arab sebagai reaksi terhadap sikap pengkultusan dalam mencari
keberkatan dari orang-orang tertentu serta mendekatkan diri kepada Allah
melalui ziarah ke kuburan mereka, disamping terhadap bid’ah yang telah
mendominasi berbagai tempat keagamaan dan aktifitas duniawi. Wahabiah datang
guna melawan semua penyimpangan ini dan menghidupkan kembali mazhab Ibnu
Taimiyah, yang didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahab (w. 1787 M.).
Sebenarnya
menamakan gerakan ini “Wahabiah” adalah salah, karena pembangunnya bernama
Muhammad, bukan Abdul Wahab. Tersebut dalam kamus munjib pagina 568 bagian
adab, yang artinya: “Wahabiah adalah suatu bahagian dari firqah islamiah,
dibangun oleh Muhammad bin Abdulwahab (1702-1787 M.). lawanya menamainya
wahabiah tapi pengikutnya menamakan dirinya “Al Muwah-hidun” dan
thariqat mereka dinamainya Al Muhammadiyah”. Dalam firqah mereka berpegang
kepada madzhab Hanbali, disesuaikan dengan tafsir Ibnu Taimiyah”.
Ada
beberapa pokok pemikiran kaum Wahabiah yang sangat bertolak belakang dengan
kaum Ahlussunnah Wal Jamaah, diantara beberapa pemikiran itu diantaranya
adalah:
1.
Berdoa
dengan bertawasul menurut wahabi syirik akan tetapi Ahlussunnah wal Jamaah
membolehkan hal tersebut.
2.
Istighatsah
Syirik, menurut Wahabi sedangkan Ahlussunnah membolehkan.
3.
Bepergian
Ziarah Kubur Haram, menurut Wahabi.
4.
Qubbah
diatas kubur haram, menurut Wahabiah.
5.
Merokok
haram dan syirik, menurut Wahabiah. Akan tetapi menurut Ahlussunnah haram
apabila menimbulkan mudharat dan dibolehkan apabila tidak mudharat pada diri
nya.
6.
Tauhid
Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah, Wahabiah hanya mengakui Tauhid Uluhiyah dan
mereka beranggapan bahwa Tauhid Rubibiyah adalah Tauhid nya orang kafir.
Berbeda dengan kaum Ahlussunnah wal Jamaah.
B.
Saran
Sebagai
pelajar hendaknya kita lebih berhati-hati dalam penafisran dan belajar lebih
mendalam agar kita tidak terjerumus dalam pemahaman yang arogan
DAFTAR PUSTAKA
http://wahhabicrisiscenter.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar