Sabtu, 14 November 2015

Makalah Aliran Wahabi

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Latar belakang penyusunan makalah ini agar pemakalah sendiri tahu apa yang dimaksud dengan Wahabiah serta mengetahui sejarah dan aliran aliran Wahabiah itu sendiri. Selain itu tujuan penulisan makalah ini juga untuk melengkapi tugas dari Dosen pembimbing.

B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana latar belakang berdirinya aliran Wahabi ?
2.      Siapa saja tokoh-tokoh pendiri aliran Wahabi ?
3.      Apa saja ajaran yang disampaikan aliran Wahabi ?
4.      Bagaimana perkembangan dan perpecahanya aliran wahabi ?

C.  Tujuan
1.      Untuk mengetahui latar belakang berdirinya aliran Wahabi
2.      Agar mengetahui siapa saja tokoh-tokoh pendiri aliran Wahabi ?
3.      Untuk mengetahui ajaran yang telah disampaikan aliran Wahabi ?
4.      Untuk mengetahui perkembangan dan perpecahanya aliran wahabi ?












BAB II
PEMBAHASAN
A.  Latar Belakang Berdirinya Aliran Wahabi
1 Pengertian Wahabi
Wahabisme adalah paham Wahabi atau sering juga dilafalkan dengan Wahabi. Istilah yang terakhir ini berasal dari kata Wahabiyah atau Wahabiyun atau juga Wahhabiyyun (dengan dua huruf y) yang masing-masing bermakna sama.
Istilah tersebut adalah bentuk penisbatan atau penyandaran yang dikenal dalam bahasa Arab. Penisbatan yang dimaksud dapat menunjukkan arti keberasalan sesuatu secara geneologis atau geografis dan dalam keadaan-keadaan tertentu dapat juga menunjukkan arti kepengikutan secara personal atau komunal.
Asal istilah Wahabiyah atau Wahabiyun adalah kata wahhab. Kata ini adalah salah satu bentuk perubahan kata kerja bahasa Arab, yakni wahaba-yahabu yang berarti memberikan atau menghibahkan. Bentuk perubahan kata yang menunjukkan arti subjek dari kata-kerja ini adalah wahib yang berarti pemberi atau yang memberi.
Dalam morfologi bahasa Arab, bentuk subjek wahib ini dapat diubah lagi ke dalam bentuk mubalaghoh. Adapun bentuk yang dimaksud, adalah satu bentuk perubahan subjek yang mengandung sekaligus juga menyatakan sifat melebih-lebihkan dan juga sifat kontinyu pada diri subjek tersebut, yakni wahhab yang berarti pemberi yang sering atau banyak memberi.
Namun dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, kata Wahhabi yang dikenal sekarang ini diartikan sebagai satu sebutan bagi paham dan gerakan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang sangat keras menentang keyakinan atau praktek yang bersifat khurafat dan syirik, seperti ziarah ke tempat-tempat keramat, meminta perantaraan orang-orang yang dianggap wali untuk berhubungan dengan Allah, meminta syafaat kepada ulama, dan seterusnya. Para pengikutnya disebut dengan Muwahhidun yang berarti para penganut tauhid.
Demikian pula di dalam Ensiklopedi Islam, kata Wahhabi diartikan sebagai istilah atau julukan yang sebenarnya diberikan oleh para musuh gerakan pemurnian agama yang dilakukan oleh Muhammad bin Abdil Wahhab. Para pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri lebih menyebut diri mereka dengan sebutan Al-muslimun atau Al-muwahhidun (pendukung ajaran yang memurnikan ketauhidan Allah Subhaanahu wa Ta’ala).
2. Sejarah berdirinya aliran Wahabi
Wahabi adalah sebuah aliran pemikiran yang muncul pada awal abad ke-7 H. Yang dicetuskanoleh Ahmad bin Taimiyah. Ia lahir pada tahun 661 HQ, 5 tahun setelah kejatuhan pemerintahan khilafah Abbasiyah di Baqdad. Pemikiran kontroversialnya yang ia lontarkan pertama kali pada tahun 698, pada masa mudanya dalam risalahnya yang bernama (Aqidahhamwiyah), sebagai jawaban atas pertanyaan masyarakat Hamat (Suriah) dalam menafsirkan ayat (Ar-rahmanala al-Arsy istawaa) artinya: “Tuhan yang Maha Pemurah, yang bersemayam di atas Arsy” dimana ia mengatakan bahwa; Allah Swt bersemayam di atas kursi di langit dan bersandar padanya.
Risalah tersebut dicetak dan disebarkan di Damaskus dan sekitarnya, yang menyebabkan para ulama Ahlusunnah dengan suara bulat melakukan kritikan dan kecaman terhadap pemikirannya, akan tetapi dengan berlalunya waktu, Ibn Taimiyah dengan pemikiran kontroversialnya malah semakin berani. Dengan itulah, pada akhirnya di tahun 705 pengadilan menjatuhkan hukuman pengasingan ke Mesir. Kemudian pada tahun 712 Ia kembali lagi ke Syam. Di Syam Ibn Taimiyah kembali bergerilya melakukan penyebaran paham-paham sial.Akhirnya pada tahun 721 dia dimasukkan kedalam penjara dan pada tahun 728 meninggal di dalamnya.
Adapun nama Aliran Wahabi ini diambil dari nama pendirinya, Muhammad bin Abdul Wahab (lahir di desa Uyainah,sebuah kecil 70 km sebelah barat daya kota Riyadh Saudi Arabia tahun 1115 H / 1703 M. Ajaran ini merupakan turunan dari pemikiran Ibn Taimiyah dan Ibnu Qayyim al-Jauziah. Mulanya Muhammad bin Abdul Wahabhidup di lingkungan sunni pengikut madzhab Hanbali, bahkan ayahnya Syaikh Abdul Wahab bin Sulaiman adalah seorang sunni yang baik, begitu pula guru-gurunya. Muhammad bin Abdul wahab memang dikenal orang yang haus ilmu. Ia berguru pada Syeikh Abdullah bin Ibrahim an-N ajdy, Syeikh Efendiad Daghastany, Ismail al-Ajlawy, syeikh Abdul lathief al-‘Afalaqy dan Syeikh Muhammad al-‘afalaqy. Di antara mereka yang paling lama menjadi guru adalah Muhammad hayat Sindhi dan Syeikh Abdullah al-Najdy.Tidak puas dengan itu ia pergi ke syiria untuk belajar sambil berdagang. Disana ia menemukan buku-buku karya Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim yang sangat ia idolakan. Akhirnya ia semakin jauh terpengaruh terhadap dua aliran reformisitu. Tak lama kemudian ia pergi ke Basrah dan berguru pada Syeikh Muhammad al-majmuu’iyah. Di kota ini ia menghabiskan mencari ilmu selama empat tahun, sebelum akhirnya ia ditolak masyarakat karena pandangannya dirasa meresahkan dan bertentangan dengan pandangan umum yang berlaku di masyarakat setempat.
Sepulang dari Basrah pada 1736, Muhammad bin Abdul Wahab berhasil menyelesaikan sebuah karya yang kelak dijadikan rujukan utama oleh para pengikutnya, yaitu kitab al-Tauhid.

3. Tokoh-tokoh pendiri aliran Wahabi
1.      Muhammad bin Abdul Wahhab (1115 H - 1206 H/1701 - 1793 M)
Jabatan penting di Kerajaan Arab SAudi:
- Pendiri dan pelopor gerakan Wahabi/Salafi.
- Mufti Kerajaan Arab Saudi.
a.    Biografi Muhammad bin Abdul Wahab
Muhammad bin Abdul Wahab hidup pada 1115 H/1703 M. Lahir di sebuah daerah sebelah Timur Kota Riyadh Saudi Arabia dengan nama lengkap Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad al-Masyaarif at-Tamimi al-Hambali an-Najdi. Dari nama lengkapnya itu pula diketahui silsilah keluarganya dan dengan gelarnya an-Najdi, menunjukkan desa kelahirannya yang dikenal dengan Nadjed.
Muhammad bin Abdul Wahab lahir dalam tradisi sunni pengikut Imam Ahmad bin Hanbal. Ayahnya seorang muslim sunni yang taat begitu juga keluarga besarnya yang lain. Seperti ditunjukkan oleh kakaknya, Sulaiman bin Abdul Wahab yang menjadi seorang ulama sunni terkemuka pengikut Imam Ahmad bin Hanbal.
Muhammad bin Abdul Wahab menempuh masa belajarnya di Madinah pada ulama-ulama besar seperti Syaikh Sulaiman al-Kurdi dan Syaikh Muhammad al-Khayyat as-Sindi. Setelah selesai, sambil berdagang ia pindah ke kota Bashrah dan menetap di sana selama empat tahun. Lalu, dalam masa lima tahun ia memilih tinggal di Baghdad. Pada tahun berikutnya ia tinggal di Kurdestan dan pindah lagi ke Hamzan selama dua tahun. Setelah itu ia memilih pergi ke Isfahan. Dalam bukunya, Pengantar Teologi Islam, A. Hanafi tidak menyebutkan berapa tahun Muhammad bin Abdul Wahab menetap di Isfahan. Tetapi setelah itu dia pindah lagi ke kota Qumm dan Kairo dengan membawa ajaran Imam Ahmad bin Hanbal. Perlawatan panjang yang dilakukan Muhammad bin Abdul Wahab rupanya mempertemukan dirinya dengan tafsir-tafsir Ibnu Taimiyah atas ajaran Imam Ahmad bin Hanbal yang dianggap menyimpang. Selain itu, Muhammad bin Abdul Wahab juga terispirasi dengan gerakan Mr. Hempher yang tengah bertugas menjadi mata-mata Inggris dalam kepentingan kolonialisme. Hempher sendiri, dengan baju orientalisnya melihat potensi besar terhadap ajaran Islam yang dikembangkan dan diajarkan Muhammad bin Abdul Wahab.
Dalam catatan A. Hanafi yang merujuk pada Shorter enc[yclopedia]. of Islam : 618, Muhammad bin Abdul Wahab pulang ke ‘Ujainah. Di kampung halamannya, ia melakukan banyak perenungan dan orientasi, lalu mulai mengajarkan paham-pahamnya yang dituangkan dalam salah satu karyanya yang berjudul Kitabu al-Tauhid. Sebuah kitab yang tebalnya 88 halaman cetakan Makkah. Dengan gerakannya tesebut, meski tidak sedikit orang-orang yang menentangnya, ternyata ajarannya juga banyak yang mengikuti. Perlawanan datang dari banyak kelompok seperti yang ditunjukkan oleh kakaknya sendiri, Sulaiman bin Abdul Wahab. Seorang tokoh terkemuka pengikut ajaran sunni Imam Ahmad bin Hanbal.
Ketika situasi semakin memanas, akhirnya Muhammad bin Abdul Wahab diusir dari ‘Ujainah. Penolakan atas dirinya mengantarkan dia dan keluarganya pindah ke Dar’iah. Di sana dia diterima oleh Muhammad bin Sa’ud yang belakangan menjadi raja Saudi Arabia. Muhammad bin Sa’ud begitu tertarik dengan paham yang dibawa Muhammad bin Abdul Wahab. Bersama Muhammad bin Sa’ud, mereka kemudian menyebarkan ajaran-ajaran Wahabiah.
Propaganda ajaran Wahabi ini mengusung gagasan yang cukup menarik. Karenanya dengan mudah banyak masyarakat Arab yang kemudian tertarik dengan ajaran-ajaran Muhammad bin Abdul Wahab. Gagasan yang paling sederhana tetapi berbobot adalah upaya memerangi syirik, penyembahan berhala, pengkultusan kubur dan membersihkan bid’ad – khurafat.

b.    Kitab karya Muhammad bin Abdul Wahab
1. رسائل العقيدة
2. كتاب الكبائر
3. مختصر الإنصاف والشرح الكبير
4. أربع قواعد تدور الأحكام عليها ويليها نبذة في اتباع النصوص مع احترام العلماء
5. مبحث الإجتهاد والخلاف
6. كتاب الطهارة
7. شروط الصلاة وأركانها وواجباتها
8. كتاب آداب المشي إلى الصلاة
9. أحكام تمني الموت
10. مختصر سيرة الرسول صلى الله عليه وسلم
11. فتاوى ومسائل
12. تفسير آيات من القرآن الكريم
13. كتاب فضائل القرآن
14. مختصر زاد المعاد
15. الرسائل الشخصية
16. مختصر تفسير سورة الأنفال
17. بعض فوائد صلح الحديبية
18. رسالة في الرد على الرافضة
19. الخطب المنبرية
20. قسم الحديث
21. المسائل التي لخصها محمد بن عبد الوهاب من كلام شيخ الإسلام ابن تيمية

2.      Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz (1330 H - 1420 H / 1910 M - 1999 M)
Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
- Qadhi (Hakim) di daerah al-Kharaj semenjak tahun 1357-1371 H,
- Tahun 1390 H - 1395 H Rektor Universitas Islam Madinah.
- tahun 1414 H Mufti Umum Kerajaan.
Kitab atau buku karya tulis bin Baz
1. الأدلة ال؃اشفة لأخطاء بعض الكتاب
2. الأدلة النقلية والحسية على إمكان الصعود إلى الكواكب وعلى جريان الشمس وسكون الأرض
3. إقامة البراهين على حكم من استغاث بغير الله أو صدق الكهنة والعرافين
4. الإمام محمد بن عبد الوهاب: دعوته وسيرته
5. بيان معنى كلمة لا إله إلا الله
6. التحقيق والإيضاح لكثير من مسائل الحج والعمرة والزيارة على ضوء الكتاب والسنة
7. تنبيهات هامة على ما كتبه محمد علي الصابوني في صفات الله عز وجل
8. العقيدة الصحيحة وما يضادها
9. الدعوة إلى الله
10. تنبيه هام على كذب الوصية المنسوبة إلى الشيخ أحمد
11. وجوب العمل بالسنة وكفر من أنكرها
12. الدعوة إلى الله سبحانه وأخلاق الدعاة

3.      Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin (1347 H - 1421 H)
Al Utsaimin adalah pakar fiqih-nya kalangan Wahabi Salafi. Banyak persoalan hukum baru yang difatwakan olehnya. Seperti haramnya mengucapkan selamat natal, dan lain-lain.
Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
- Imam masjid jami’ al Kabir Unaizaih
- Mengajar di perpustakaan nasional Unaizah
- Dosen fakultas syariah dan fakultas ushuluddin cabang Universitas Islam Imam Muhammad bin saud di Qasim,
Kitab atau buku karya tulis Al-Utsaimin
1. أصول في التفسير
2. شرح مقدمة التفسير
3. تفسير القرآن الكريم
4. مجموع الفتاوى
5. الشرح الممتع
6. القول المفيد في شرح كتاب التوحيد
7. الإبداع في كمال الشرع وخطر الابتداع
8. رسالة الحجاب
9. زاد الداعية إلى الله
10. شرح الأصول الستة
11. شرح العقيدة الواسطية (شرح مطول)
12. الضياء اللامع من الخطب الجوامع
13. عقيدة أهل السنة والجماعة
14. فتح رب البرية بت
؄خيص الحموية
15. من مشكلات الشباب
16. المنتقى من فرائد الفوائد17
17. منظومة في أصول الفقه وقواعده
18. المنهج لمريد العمرة والحج
19. سؤال وجواب من برنامج نور على الدرب
20. شرح أصول الإيمان
21. مجموعة أسئلة في بيع وشراء الذهب

4.      Muhammad Nashiruddin Al-Albani (1333 H - 1420 H/1914 M - 1999 M)
Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
- Tahun 1381 - 1383 H: Dosen Hadits Universitas Islam Madinah
Kitab atau buku karya tulis Al-Albani
1. سلسلة الأحاديث الصحيحة
2. سلسلة الأحاديث الضعيفة
3. صحيح الترغيب والترهيب
4. ضعيف الترغيب والترهيب
5. صحيح وضعيف الأدب المفرد
6. ظلال الجنه في تخريج السنة
7. سنن أبي داود
8. جامع الترمذي
9. ضعيف سنن الترمذي
10. صحيح سنن ابن ماجة
11. ضعيف سنن ابن ماجة

5.      Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan (1345 H - )
Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
- Dosen Institut Pendidikan Riyad
- Dosen Fakultas Syari'ah, Fakultas Ushulud Dien, Mahkamah Syariah
- Anggota Lajnah Daimah lil Buhuts wal Ifta' (Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa).
- Anggota Haiah Kibaril Ulama' dan Komite Fiqh Rabithah Alam Islamiy di Mekkah
- Anggota Komite Pengawas Du'at Haji
- Ketua Lajnah Daimah lil buhuts wal ifta'.
- Imam, Khatib dan Pengajar di Masjid Pangeran Mut'ib bin Abdil Aziz di Al Malzar.
Kitab atau buku karya tulis Al-Fauzan
1. المنتقى من فتاوى الفوزان
2. شرح لمعة الإعتقاد الهادي إلى سبيل الرشاد
موفق الدين عبد الله بن قدامة
3. الملخص في شرح كتاب التوحيد
4. التعليق المختصر على القصيدة النونية
الإمام ابن قيم الجوزية

6.      Abdullah bin Abdurrahman bin Jibrin (عبد الله بن عبد الرحمن بن جبرين) 1933 -2009 M / 1353 - 1430 H.
Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi
- Asisten Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
- Anggota tetap majlis riset dan fatwa Arab Saudi
- Dosen syariah dan ushuluddin di Arab Saudi
Kitab atau buku karya tulis Ibnu Jibrin
1. شرح أصول السنة لإمام أهل السنة أبي عبد الله أحمد بن محمد بن حنبل رحمه الله تعالى
2. فضل الصحابة وذم من عاداهم
3. الإرشاد شرح لمعة الاعتقاد الهادي إلى سبيل الرشاد
4. الكنز الثمين
5. أخبار الآحاد
6. الثمرات الجنية شرح المنظومة البيقونية
7. حوار رمضاني
8. سبعون مخالفة تقع فيها النساء
9. فوائد من شرح منار السبيل
10. إبهاج المؤمنين بشرح منهج السالكين وتوضيح الفقه في الدين 
4.  Pokok-pokok ajaran Wahabi
Menurut penuturan almaghfurlah KH.Sirojuddin Abbas tentang ajaran-ajaran wahabi antara lain adalah:
1.     Seluruh rakyat dilarang merokok, karna merokok adalah pekerjaan syeitan
2.     Dilarang melagukan adzan,padahal sebelum wahabi berkembang di mekkah diatas tujuh menara masjidil haram bilal melagukan adzan dengan  nada yang indah
3.     Tidak boleh membunyikan  radio
4.     Tidak boleh melagukan kosidah dan melagukan bacaan Al-Qur’an
5.     Tidak boleh membaca kitab-kitab shalawat,seperti dhala’il khairat, burdah, diba’, karena didalamnya banyak memuji Nabi Muhammad SAW.
6.     Tidak boleh mempelajari sifat wajib dan mustahil bagi Allah SWT, sebagaimana dalam kitab kifayatul awam dan sebagainya
7.     Kubah-kubah diatas kuburan para sahabat Nabi yang berada di ma’al (makkah) di baqi dan Uhud di madinah diruntuhkan,namaun kubah hijau yang disebut kubbatul khadra’ makam Nabi Muhammad  tidak diruntuhkan, karena terlalu banyak protes dari kaum muslim dunia
8.     Kubah besar di atas tanah tempat dimana Nabi Muhammad SAW dilahirkan juga diruntuhkan, bahkan dijadikan tempat unta. Namun atas desakan umat islam seluruh dunia, akhirnya tempat kelahiran nabi di bangun gedung perpustakaan
9.     Perayaan maulid nabi di bulan Rabi’ul awal dilarang karena termasuk bid’ah
10. Perayaan  isra’ mi’raj dilarang keras
11. Pergi untuk ziarah ke makam nabi dilarang, Yang dibolehkan hanya melakukan shalat di masjid Nabawi di Madinah, Berdoa menghadap makam nabi juga dilarang
12. Ada usaha hendak memindahkan batu  makam  nabi Ibrahim di depan ka’bah dan telaga zamzam ke belakang kira-kira 20 mater, Bahkan  sempat penggalian sudah dilakukan
13. Amalan-amalan thariqat dilarang keras, seperti thariqat Naqsabandi, Qadiri,Shathari
14. Membaca zikir tahlil bersama-sama sesudah shalat, dilarang
15. Imam tidak membaca “bismillah” pada permulaan fatihah dan juga tidak membaca do’a qunut dalam sembahyang subuh, namun shalat tarawihnya 20 rakaat
16. Dilarang ziarah kemakam atau kuburan para Wali Allah
17. Membaca manaqib seorang yang berjasa dibidang spiritual menegakkan kebenaran akhlak dan tauhid kepada Allah. Seperti manaqib Syaikh Qadir al-Jailani, dilarang.

  5. Perkembangan dan Perpecahan Wahabi
a.    Perkembangan Wahabi di Indonesia
Gerakan wahabi masuk ke indonesia, menurut beberapa sejarawan, dimulai pada masa munculnya gerakan padri sumatera barat pada awal abad xix. Beberapa tokoh minangkabau yang tengah melaksanakan ibadah haji melihat kaum wahabi menaklukkan mekah dan madinah yang pertama pada tahun 1803-1804. Abna.(2012). mereka sangat terkesan dengan ajaran tauhid dan syariat wahabiyah dan bertekat menerapkannya apabila mereka kembali kesumatera.Tiga di antara mereka adalah haji miskin, haji sumanik, dan haji piobang.
Jejak gerakan Wahabi (Salafi) di Indonesia sebenarnya sudah ada pada abad ke 18 dengan corak ragam yang berbeda-beda dalam cara dan bentuknya sesuai dengan perbedaan kemampuan tokoh-tokohnya serta lingkungan dimana mereka berada, namun demikian gerakan-gerakan tersebut menuju satu sasaran yang sama dan berjuang dibawah satu semboyan yaitu kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta kembali ke jalan kaum Salaf. Karena itu, sebagian orang menamakan gerakan-gerakan tersebut dengan nama gerakan Salafiah. Hisyam (2013)
Gerakan Wahabi (Salafi) di Indonesia dimulai dengan kelahirannya di Sumatera, salah satu lima pulau terbesar di Indonesia, pada tahun 1802 atas inisiatif beberapa orang Haji dari umat Islam di pulau Sumatera tersebut yang kembali dari Mekkah yang setelah mereka disana mengadakan hubungan dengan tokoh-tokoh Wahabi (ini nama yang diberikan oleh para penentangnya), merekapun merasa puas akan kebenaran Dakwah Wahabi (Salafi) dan mengikutinya.
Pada tahun 1905, penyebaran ajaran Wahabi diperkuat oleh datangnya Ahmad Surkati ,ulama Wahabi keturunan Arab-Sudan. Melihat perlawanan yang cukup keras dari mayoritas penganut Ahlussunnah Wal Jamaah, terlebih setelah berdirinya Nahdlatul Ulama pada 1926 yang diprakarsai Hasyim Asy’ari, penyebaran ajaran Wahabiyah lebih condong dilakukan melalui jalur pendidikan, dengan mendirikan sekolah-sekolah semi modern.
Menurut Ensiklopedi Islam, meski sempat melemah di Arab Saudi, ajaran Wahabi justru telah tersebar luas ke berbagai negara seperti India, Sudan, Libya serta ke Indonesia.Penyebaran aliran Wahabi ke wilayah Nusantara dibawa oleh para haji yang baru pulang menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci.Salah satunya melalui kaum Padri di Minangkabau yang dikembangkan tiga tokoh. ketiga tokoh yang tertarik dengan ajaran Wahabi itu adalah Haji Miskin dari Lu(h)ak Agam, Haji Abdur Rahman dari Piobang, bagian dari Lu(h)ak Limah Puluh Kota, dan Haji Muhammad Arief dari Sumanik, Batusangkar. Arief (2012)
b.   Dampak Dari Gerakan Wahabi
Awalnya, oleh banyak kalangan, gerakan ini dianggap sebagai pelopor kebangkitan pemikiran di dunia Islam, antara lain gerakan Mahdiyah, Sanusiyah, Pan Islamisme-nya Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh di Mesir dan gerakan lainnya di benua India. Namun para penerusnya kelihatan lebih mengkhususkan diri kepada bentuk penghancuran bid’ah-bid’ah yang ada di tengah umat Islam.Bahkan hal-hal yang masih dianggap khilaf, termasuk yang dianggap seolah sudah bid’ah yang harus diperangi.Mungkin memang sebagian umat Islam ada yang merasakan arogansi dari kalangan pendukung dakwah Wahabiyah ini.Majannai (2011).
Gerakan Wahabi di Indonesia dicurigai membawa misi untuk menghancurkan dan menguasai, baik teritori maupunekonomi.Di Indonesia tak hanya tanahnya yang subur, berbagai ideologi juga tumbuh subur, termasuk ideologi Wahabi.Apalagi gerakan Wahabi masuk dengan pola yang terorganisir rapi.Dana mereka juga cukup banyak. Simpati dari para pemilik dana itu mengalir sangat pesat dari Timur Tengah (Saudi).
Selain itu, menurut arsyadal (2012) Misi dari gerakan wahabi sebenarnya yaitu memecah umat islam. Dalam sepak terjangnya, wahabi berkilah dengan segala cara. Hadits dimanipulasi, kitab-kitab ahlus sunnah banyak yang dirubah, semua itu sebenarnya tak lain lagi hanya untuk menyokong gerakan mereka. Namun kami selalu yakin bahwa akan selalu ada generasi ahlus sunnah wal jama’ah yang akan mampu mengoyak dan membongkar kedok mereka, menerobos tembok-tembok muslihat mereka dengan hujjah yang tak terbantahkan.
Orang yang taqlid kepada madzhab di hukumi kafir.Orang ziarah kubur dibilang kafir.Tawassul syirik.Istighotsah jugasyirik.Ini kafir dan itu kafir. Intinya, yang tidak sefaham dengan wahabi, dibilang kafir dan halal darahnya. Bahkan, dalam rangka me-naik daun-kan gerakannya, mereka tak segan-segan mengatakan bahwa sayyidah hawa, ibu seluruh manusia adalah musyrik.Mereka juga mengatakan bahwa sahabat nabi, ibnu abbas R.A adalah sesat.
Semua doktrin atau ajaran wahabi ahirnya menimbulkan banyak pertumpahan darah, karena gerakan ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang bersifat musyrik dan bid’ah harus diberantas atau dibunuh.
Seperti yang terjadi di Indonesia, banyak kasus pengeboman yang disebabkan oleh salah satu dari golongan wahabi. Wahabi menciptakan terorisme yang menggunakan label islam. Salah satunya ialah peristiwa bom Bali yang terjadi pada 12 oktober 2002 yang dilakukan Amrozi. Tujuan Amrozi melakukan ialah untuk memberantas kemaksiatan yang ada di pantai kuta, bali.
Namun dia melakukan usaha yang sangat bertentangan dengan agama islam yaitu pembunuhan yang mengakibatkan banyak manusia yang tidak berdosa ikut menjadi korban. Penyabab dari pengeboman itu adalah hasutan dari kelompok wahabi, bahwa memberantas kemaksiatan adalah diwajibkan. Tetapi alirah wahabi salah dalam menafsirkannya sehingga berakibat pertumpahaan darah.















BAB II
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab dilahirkan pada tahun 1115 H (1701 M) di kampung `Uyainah (Najd), lebih kurang 70 km arah barat laut kota Riyadh, ibukota Arab, Saudi sekarang.
Beliau meninggal dunia pada 29 Syawal 1206 H (1793 M) dalam usia 92 tahun, setelah mengabdikan diri selama lebih 46 tahun dalam memangku jabatan sebagai menteri penerangan Kerajaan Arab Saudi.
Wahabiyah muncul di gurun Arab sebagai reaksi terhadap sikap pengkultusan dalam mencari keberkatan dari orang-orang tertentu  serta mendekatkan diri kepada Allah melalui ziarah ke kuburan mereka, disamping terhadap bid’ah yang telah mendominasi berbagai tempat keagamaan dan aktifitas duniawi. Wahabiah datang guna melawan semua penyimpangan ini dan menghidupkan kembali mazhab Ibnu Taimiyah, yang didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahab (w. 1787 M.).
Sebenarnya menamakan gerakan ini “Wahabiah” adalah salah, karena pembangunnya bernama Muhammad, bukan Abdul Wahab. Tersebut dalam kamus munjib pagina 568 bagian adab, yang artinya: “Wahabiah adalah suatu bahagian dari firqah islamiah, dibangun oleh Muhammad bin Abdulwahab (1702-1787 M.). lawanya menamainya wahabiah tapi pengikutnya menamakan dirinya “Al Muwah-hidun” dan thariqat mereka dinamainya Al Muhammadiyah”. Dalam firqah mereka berpegang kepada madzhab Hanbali, disesuaikan dengan tafsir Ibnu Taimiyah”.
Ada beberapa pokok pemikiran kaum Wahabiah yang sangat bertolak belakang dengan kaum Ahlussunnah Wal Jamaah, diantara beberapa pemikiran itu diantaranya adalah:
1.    Berdoa dengan bertawasul menurut wahabi syirik akan tetapi Ahlussunnah wal Jamaah membolehkan hal tersebut.
2.    Istighatsah Syirik, menurut Wahabi sedangkan Ahlussunnah membolehkan.
3.    Bepergian Ziarah Kubur Haram, menurut Wahabi.
4.    Qubbah diatas kubur haram, menurut Wahabiah.
5.    Merokok haram dan syirik, menurut Wahabiah. Akan tetapi menurut Ahlussunnah haram apabila menimbulkan mudharat dan dibolehkan apabila tidak mudharat pada diri nya.
6.    Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah, Wahabiah hanya mengakui Tauhid Uluhiyah dan mereka beranggapan bahwa Tauhid Rubibiyah adalah Tauhid nya orang kafir. Berbeda dengan kaum Ahlussunnah wal Jamaah.

B.     Saran
Sebagai pelajar hendaknya kita lebih berhati-hati dalam penafisran dan belajar lebih mendalam agar kita tidak terjerumus dalam pemahaman yang arogan
DAFTAR PUSTAKA

http://wahhabicrisiscenter.blogspot.co.id/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar