Jumat, 12 Desember 2014

Makalah Jabariyah

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam pandangan para mutakallimin, seringkali perbincangan tentang manusia hampir selalu berujung pada tema-tema relasi teologis, seperti hubungan antara makhluk dengan Kholik. Tema-tema seperti itu, meskipun berat untuk dipikirkan, selalu menarik untuk di bicarakan paling tidak karena dua alasan. karena manusia pada dasarnya merupakan makhluk religius, makhluk yang memiliki kesadaran keberagamaan yang pada tingkat tertentu dapat menjadi spirit yang sangat dominan.
Munculnya kekuatan religi ini pada manusia sekaligus mencerminkan adanya batas-batas kehendak manusia, yang karena ketidakberdayaannya ia menjadi makhluk yang sangat fatalistic, dan hanya bergerak pada ketergantungan spiritual yang hampir tidak mengenal batas. Dalam sejarah peradaban umat manusia, watak teologis seperti ini pernah dituduh sebagai sumber utama ketertinggalan dan keterbelakangan.
Selanjutnya, manusia juga pada saat yang sama merupakan makhluk rasional, makhluk yang berdasarkan fitrah penciptaannya dipandang memiliki kelebihan eksklusif. Fasilitas akal yang sengaja dianugerahkan Tuhan kepada manusia telah membentuk dirinya sebagai makhluk yang bebas dan merdeka.
Pola-pola berpikir teologis di atas, tanpa disadari kini telah melengkapi khazanah pemikiran Islam yang sangat progresif. Bahkan lebih dari itu, kehadiran produk berpikir tersebut, telah pula membentuk “semacam” madhab teologi yang secara dikotomik terbelah pada kekuatan Qodariah dan Jabariah. Seperti apa yang telah diterangkan pada posisi atau kondisi kejadian Qodariah, kehendak Tuhan terlaksana melewati kehendak manusia. Pada posisi atau kondisi kejadian Jabariah, kehendak Tuhan terlaksana melewati kehendak kompleks yaitu kehendak alam lingkungan yang unsurnya komplek, dimana manusia juga menjadi salah satu unsurnya.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pengertian jabariah dan sejarah Jabariah?
2.      Bagaimana tokoh-tokoh dan Ajaran Jabariyah?
3.      Bagaimana Ciri-ciri dari Jabariyah?
4.      Apakah pokok-pokok Ajaran Jabariah?
C.    TUJUAN MAKALAH
1.      Diharapkan mahsiswa Mengetahui Pengertian Jabariyah dan Sejarah jabariyah.
2.      Dapat Mengetahui Tokoh-tokoh dan Ajaran Jabariyah.
3.      Mahasiswa dapat Memahami Ciri-ciri dari Jabariyah.
4.      Mahasiswa dapat Menganalisis Pokok-pokok Ajaran Jabariyah.



BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Jabariyah
Jabariyah berasal dari kata yabara, berarti memaksa atau terpaksa. Menurut al-Syahrastani, al-jabr berarti meniadakan perbuatan manusia dalam arti yang sesungguhnya (nafy al-fi'l 'an al'abd haqiqah) dan menyandarkan perbuatan itu kepada Tuhan. Menurut paham ini, manusia tidak kuasa atas sesuatu. Karena itu, manusia tidak dapat diberi sifat "mampu" (istitha'ah). Manusia sebagai dikatakan Jahm ibn Shafwan, terpaksa atas perbuatan-perbuatannya, tanpa ada kuasa (qudrah), kehendak, (iradah), dan pilihan bebas (al-ikhtiyar). Tuhanlah yang menciptakan perbuatan manusia, sebagaimana perbuatan Tuhan atas benda-benda mati. Oleh karena itu, perbuatan yang disandarkan kepada manusia harus dipahami secara majazy, seperti halnya perbuatan yang disandarkan pada benda-benda. Misalnya ungkapan, "Pohon berbuah, air mengalir, dan batu bergerak.
Secara istilah Jabariah adalah suatu golongan yang mengatakan segala perbuatan manusia sesungguhnya datang dari Allah dengan kata lain segala perbuatan manusia terpaksa dilakukan. Jadi nama Jabariah diambil dari kata jabara yang mengandung arti terpaksa. Memang dalam aliran ini, sebagai dijelaskan Harun Nasution, terdapat paham bahwa manusia mengerjakan perbuatan nya dalam keadaan terpaksa. Dalam istilah Inggris, paham ini disebut fatalisme atau predistina-tion. Perbuatan-perbuatan manusia telah ditentukan sejak semula oleh qada dan qadar Tuhan.
Orang-orang yang tidak mengakui kebebasan manusia inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan "Kaum Jabariyah". Para penulis Mu'-tazilah memasukkan aliran Ahlal-Sunah dan Asy'ariyah ke dalam kelompok Jabariyah. Akan tetapi, para penulis dari pihak Asy'ariyah, termasuk al-Syahrastani, menolak pengelompokan itu. Bagi al-Syahrastani, orang yang menetapkan kasb pada manusia tidak dapat disebut Jabariyah. Anehnya, al-Syahrastani sendiri memasukkan kelompok al-Najjariyah dan al-Dirariyah ke dalam aliran Jabariyah. Padahal, aI-Najjar maupun al-Dirar termasuk orang yang memajukan teori kasb itu.
Jabariah, Madzhab ini muncul bersamaan dengan kehadiran Qadariyah di daerah Kurasan, adalah aliran di ilmu kalam yang berpandangan bahwa segala yang wujud di alam semesta, termasuk manusia, terikat pada kodrat dan irodat Allah SWT semata. Jabariah adalah pemahaman yang mengatakan bahwa amal shalih bukanlah sebab masuknya kita ke sorga dalam segala hal, dan sebaliknya adalah Qadariyah, yang meyakini bahwa sorga adalah bayaran dari amal kita secara mutlak. dan kedua faham ini batil, bahwa kita beramal dan Allah swt menentukan diterimanya amal itu atau tidak. tentunya kita tak berpangku tangan, tidak pula mengandalkan amal untuk memastikan masuk sorga dan bebas dari neraka.
2.      Sejarah Jabariah
Pola pikir Jabariyah kelihatannya sudah dikenal bangsa Arab sebelum Islam. Keadaan mereka yang bersahaja dengan lingkungan alam yang gersang dan tandus, menyebabkan mereka tidak dapat melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan kemauan mereka. Akibatnya, mereka lebih bergantung pada kehendak alam. Keadaan ini membawa mereka pada sikap pasrah dan fatalistik.
Pada masa Nabi, benih-benih paham Jabariyah itu sudah ada. Perdebatan di antara para sahabat di seputar masalah qadar Tuhan merupakan salah satu indikatornya. Rasulullah saw. menyuruh umat Islam beriman kepada takdir, tetapi beliau melarang mereka membicarakannya secara mendalam. Pada masa sahabat (Khulafa at-Rasyidin) kelihatannya sudah ada orang yang berpikir Jabariyah. Diceritakan bahwa Umar ibn al-Khatab pernah menangkap seorang pencuri. Ketika diintrogasi, pencuri itu berkata, "Tuhan telah menentukan aku mencuri." Umar menghukum pencuri itu dan mencambuknya berkali-kali. Ketika keputusan itu ditanyakan kepada Umar, ia menjawab: "Hukum potong tangan untuk kesalahannya mencuri, sedang cambuk (jilid) untuk kesalahannya menyandarkan perbuatan dosa kepada Tuhan.
Pada masa pemerintahan Bani Umayah, pandangan tentang jabar semakin mencuat kepermukaan. Abdullah ibn Abbas dengan suratnya,memberi reaksi keras kepada penduduk Siria yang diduga berpaham Jabariyah. Hal yang sama dilakukan pula oleh Hasan Basri kepada penduduk Basrah. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pada waktu itu sudah mulai banyak orang yang berpaham Jabariyah.
Dari bukti-bukti di atas dapat dikatakan bahwa cikal-bakal paham Jabariyah sudah muncul sejak awal periode Islam. Namun, Jabariyah sebagai suatu pola pikir (mazhab) yang dianut, dipelajari, dan dikembangkan terjadi pada akhir pemerintahan Bani Umayah.[38] Paham ini ditimbulkan buat pertama kalinya oleh Ja'ad ibn Dirham. Akan tetapi yang menyebarkannya adalah Jahm ibn Shafwan. Ja'ad sendiri menerima paham ini dari orang Yahudi di Siria. Pendapat lain menyatakan bahwa Ja'ad menerimanya dari Aban ibn Syam'an, dan yang terakhir ini menerimanya dari Thalut ibn Ashamal-Yahudi.Dengan demikian, paham Jabariyah berasal dari pemikiran asing, Yahudi maupun Persia. Sungguh-pun demikian, di dalam al-Qu'ran sendiri terdapat ayat-ayat yang dapat dibawa pada paham Jabariyah. Misalnya, ayat-ayat berikut ini:
Artinya: Mereka sebenarnya tidak percaya sekiranya Allah tidak menghendaki. (QS. al-An'am: 112).
Artinya: Bukanlah engkau yang melontar ketika engkau melontar (musuh), tetapi Allahlah yang melontar (mereka). (QS. al-Anfal: 17),
3.      Tokoh-tokoh dan Ajaran Jabariah
a.       Ja’ad bin Dirham
Ja'ad adalah orang pertama yang mengenalkan paham Jabariyah di kalangan umat Islam, la seorang bekas budak (mawla) Bani Hakam. Ia tinggal di Damsyik sampai muncul pendapatnya tentang al-Qur'an sebagai makhluk. Karena pendapatnya ini, ia dibenci oleh Bani Umayah. Sejak itu, ia pergi ke Kufah. Di tempat ini ia bertemu dengan Jahm bin Shafwan yang kemudian mengambil pendapat-pendapat-nya dan menjadi pengikutnya yang setia.
Pendapat yang dimajukan Ja'ad meliputi masalah kalam Tuhan, sifat-sifat Tuhan, dan masalah takdir. Menurut Ja'ad, al-Qur'an adalah makhluk, la merupakan orang pertama yang memajukan pendapat itu di Damsyik. la juga berpendapat bahwa Tuhan tidak memiliki sifat. Artinya, Tuhan tidak dapat diberikan sifat-sifat yang dapat disandarkan kepada makhluk, seperti sifat kalam atau lawannya (bisu). Sebab, kedua sifat ini dapat disandang oleh manusia. Dalam hal takdir atau perbuatan manusia, Ja'ad berpendapat bahwa segala perbuatan manusia sudah ditentukan oleh Tuhan. Manusia terpaksa atas perbuatan-perbuatannya.
b.      Jahm bin Shafwan
Jahm termasuk muslim non Arab (mawali). la berasal dari Khurasan. Mula-mula ia tinggal di Tirmidz, lalu di Balkh. Namanya terkadang dinisbatkan ke Samarkand, terkadang pula ke Tirmidz. la dikenal ahli pidato dan pandai berdialog. la pernah terlibat perbedaan dengan Muqatil. Muqatil termasuk orang yang mengakui sifat-sifat Tuhan, sedang Jahm tidak. Keduanya terlibat perbedaan sengit.
Menurut Jahm, manusia tidak mempunyai kekuasaan untuk berbuat apa-apa. la tidak mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak, dan tidak mempunyai pilihan bebas. Manusia dalam perbuatan-perbuatannya dipaksa dengan tidak ada kekuasaan dan kemauan baginya. Pandangan ini ter¬masuk dalam pola pikir Jabariyah ekstrim. Jahm juga berpendapat bahwa Tuhan tidak memiliki sifat. Sebagai mana Ja'ad, Jahm juga berpendapat bahwa Tuhan tidak dapat disifati dengan sifat-sifat makhluk. Sebab, hal ini dapat menimbulkan keserupaan Tuhan dengan makhluk (tasybih). la meniadakan sifat hayat dan ilmu Tuhan, tetapi ia mengakui bahwa Tuhan Mahakuasa, Pelaku, dan Pencipta.
c.       Husain Alnajjar
Husain al-Najjar merupakan salah seorang tokoh Jabariah moderat. Pengikut-pengikutnya dikenal dengan sebutan "Al-Najjariyah". Menurut Hu¬sain, Tuhan berkehendak dan mengetahui karena diri-Nya sendiri. la menghendaki kebaikan dan keburukan, manfaat dan madarat. Yang dimaksud berkehendak di sini ialah bahwa Tuhan tidak terpaksa atau dipaksa. Husain juga berpendapat bahwa Tuhan menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia mengambil bagian dalam mewujudkan perbuatan-perbuatan itu, suatu bagian yang efektif dan bukan bagian yang tidak efektif.. Inilah yang dinamakan kasb dalam teori al-Asy'ari.
d.      Dirar bin ‘Amr
Dalam pandangan Dirar satu perbuatan dapat timbul dari dua pelaku, yaitu Tuhan dan manusia. Tuhan menciptakan perbuatan, dan manusia memperolehnya. Tuhan adalah Pencipta hakiki dari perbuatan manusia. Dalam pada itu, manusia juga pelaku hakiki dari perbuatannya. Daya manusia menurut Dirar diberikan Tuhan sebelum dan bersamaan dengan perbuatan.
Dirar berpendapat bahwa Tuhan dapat dilihat di akhirat, tetapi bukan dengan mata kepala seperti dalam paham Asy'ariyah, melainkan dengan apa yang ia sebut sebagai "indera keenam" (al-Hassah al-Sadisah). la juga berpendapat bahwa argumen (hujjah) yang dapat diterima setelah wafat Nabi hanyalah konsensus (al-ijm'). Hadis ahad (tidak mufawatir) tidak dapat dijadikan sumber dalam menetapkan hukum-hukum agama.
4.      Ciri-ciri Ajaran Jabariah
1.      Bahwa manusia tidak mempunyai kebebasan dan ikhtiar apapun, setiap perbuatannya baik yang jahat, buruk atau baik semata Allah semata yang menentukannya.
2.      Bahwa Allah tidak mengetahui sesuatu apapun sebelum terjadi.
3.      Ilmu Allah bersifat Huduts (baru).
4.      Iman cukup dalam hati saja tanpa harus dilafadhkan.
5.      Bahwa Allah tidak mempunyai sifat yang sama dengan makhluk ciptaanNya.
6.      Bahwa surga dan neraka tidak kekal, dan akan hancur dan musnah bersama penghuninya, karena yang kekal dan abadi hanyalah Allah semata.
7.      Bahwa Allah tidak dapat dilihat di surga oleh penduduk surga.
8.      Bahwa Alqur'an adalah makhluk dan bukan kalamullah.
5.      Pokok Pikiran Jabariah
a.       Manusia tidak mampu berbuat apa-apa. Bahwa segala perbuatan manusia merupakan paksaan dari Tuhan dan merupakan kehendak-Nya yang tidak bisa ditolak oleh manusia. Manusia tidak punya kehendak dan pilihan. Ajaran ini dikemukakan oleh Jahm bin Shofwan.
b.      Surga dan neraka tidak kekal, begitu pun dengan yang lainnya, hanya Tuhan yang kekal.
c.       Iman adalah ma’rifat dalam hati dengan hanya membenarkan dalam hati. Artinya bahwa manusia tetap dikatakan beriman meskipun ia meninggalkan fardhu dan melakukan dosa besar. Tetap dikatakan beriman walaupun tanpa amal.
d.      Kalam Tuhan adalah makhluk. Allah SWT Mahasuci dari segala sifat keserupaan dengan makhluk-Nya, maka Allah tidak dapat dilihat meskipun di akhirat kelak, oleh karena itu Al-Qur’an sebagai makhluk adalah baru dan terpisah dari Allah, tidak dapat disifatkan kepada Allah SWT.
e.       Allah tidak mempunyai sifat serupa makhluk seperti berbicara, melihat, dan mendengar.
f.       Tuhan menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia berperan dalam mewujudkan perbuatan itu. Teori ini dikemukakan oleh Al-Asy’ari yang disebut teori kasab, sementara An-Najjar mengaplikasikannya dengan ide bahwa manusia tidak lagi seperti wayang yang digerakkan, sebab tenaga yang diciptakan Tuhan dalam diri manusia mempunyai efek untuk mewujudkan perbuatannya.



BAB III
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
Paham Jabariyah memandang manusia sebagai makhluk yang lemah dan tidak berdaya. Manusia tidak sanggup mewujudkan perbuatan-perbuatannya sesuai dengan kehendak dan pilihan bebasnya. Pendeknya, perbuatan-perbuatan itu hanyalah dipaksakan Tuhan kepada manusia. Paham Jabariyah terpecah ke dalam dua kelompok, ekstrim dan moderat. Ja'ad ibn Dirham dan Jahm ibn Shafwan mewakili kelompok ekstrim. Sedang Husain al-Najjar dan Dirar ibn 'Amr mewakii kelompok moderat. Dalam perkembangannya, paham Jabariyah dengan kedua cabangnya berintegrasi dengan paham Asy'ariyah.




DAFTAR PUSTAKA
DR. Abdul Razak, M.Ag, Ilmu Kalam, Pustaka Setia, Bandung : 2009
Harun Nasution, Teologi Islam, UI-Press, Jakarta : 1986
www.scribd.com/doc/38617460/Jabariah-Dan-Qodariah
bara-aliranjabariyah.blogspot.com/
15 Nov 2009
http://cakrowi.blogspot.com/.../kajian-ilmu-kalam-qadariah-dan-jabariah.ht...
15 Mei 2010 Sabtu, Mei 15, 2010


Rabu, 10 Desember 2014

Makalah Bumi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Bumi hingga sekarang ini merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya suatu kehidupan. Sebagaimana planet yang lain, dari jauh bumi tampak sebagai bola yang melayang mengedari matahari yang mempunyai sebuah satelit yang disebut bulan.
Terjadinya alam semesta hanya Allah SWT yang tahu. Bagi manusia alam semesta masih merupakan misteri, masih merupakan peristiwa yang gaib dan penuh rahasia. Namun, walaupun demikian, para ahli ilmu pengetahuan alam masih terus mengadakan penelitian-penelitian untuk mengungkapkan tabir misteri tersebut.
Pada awalnya, manusia menganggap bahwa bumi ini merupakan kedudukan yang istimewa dialam semesta ini. Karena, melihat bahwa matahari terbit disebelah tibur dan terbenam disebelah barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi. Anggapan ini pula mendasari hipotesis “Geosentris” dari Ptolomeus.
Pandangan geosentris berubah setelah Copernicus mengemukakan teori “heliosentris” yang mengemukakan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki kedudukan istimewa di alam semesta ini. Bumi hanyalah salah satu planet yang bersama planet-planet lain bergerang mengitari matahari. Meskipun sejak abad ke-18 manusia sudah menyadari bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerank mengitari matahari, kesadaran ini baru muncul dengan kuat pada paro abad ke-20. Pada masa ini penerbangan pesawat luar angkasa semakin maju.
Selanjutnya, akan di bahas singkat tentang bumi sebagai planet, bulan sebagai satelit bumi, dan alam semesta dari terbentuknya, alam semesta, galaksi, tata suryaserta bagian dari tata surya.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini adapun rumusan masalah yang disusun yaitu
1.      Bagaimanakah bumi sebagai planet?
2.      Bagaimanakah bagian-bagian bumi?
3.      Apakah itu lapisan air (hidrosfer)?
4.      Apakah itu lapisan uadara (atmosfer)?
5.      Bagaimanakah menentukan umur bumi?
1.3  TUJUAN
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu
1.      Untuk mengetahui bumi sebagai  planet
2.      Untuk mengetauhi  bagian-bagian bumi
3.      Untuk mengetahui lapisan air (hidrosfer)
4.      Untuk mengetahui lapisan uadara (atmosfer)
5.      Untuk mengetahui dalam menentukan umur bumi


























BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Bumi Sebagai Planet
Bumi mengorbitkan matahari dalam lintasan berbentuk elips (Hukum Keppler I), pada jarak rata-rata 149,6 juta km (93 juta mil). Karena lintasannya berbentuk elips ini, maka jarak matahari-bumi selalu berubah. Jarak matahari-bumi yang terdekat (perihelion) terjadi pada tanggal 4 januari, dengan jarak 91,5 juta mil dan jarak matahari-bumi terjauh (apheloin) terjadi pada tanggal 5 juli dengan jarak 94,5 juta mil, berarti perubahan matahari-bumi dalam satu tahun sekitar tiga juta mil. Jarak rata- rata dari pusat matahari ke pusat bumi disebut 1 AU (Astronomical Unit/ Satuan Jarak Astronomi).
Bumi kita tidak bulat sempurna, tetapi pepat pada kutub- kutubnya dan menggelembung pada ekuatornya. Jari-jari di kutub bumi ini disebabkan pada saat baru terbentuk. Bumi belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggelembung pada bagian yang tegak lurus sumbu rotasi, yaitu bagian ekuator.

2.2  Bagian –bagian Bumi
Melalui pengamatan seisomologi (hantaran pada gelombang gempa bumi) para ahli geologi memperoleh gambaran mengenai susunan bagian dalam bumi. Karena arah kecepatan dan bentuk gelombang gempa ditentukan oleh komposisi dan kerapatan bagian dalam bumi.
Bumi ternyata memiliki beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut antara lain:
1.      Inti bumi (Barisfer/ Centrosfer)
Pengetahuan manusia tentang inti bumi masih sangat terbatas. Inti bumi terdiri dari dua bagian, yaitu inti luar (tebalnya 2160 km) dan inti dalam (tebalnya 1320 km). Berat jenis inti bumi inidiperkirakan 10,7, sedangkan berat jenis litosfer rata-rata 2,8.
Pengaruh panas matahari hanya terasa paling dalam 20 meter di bawah permukaan bumi. Setelah 20 meter, temperaturnya telah konstan tidak lagi dipengaruhi musim panas dan dingin. Akan tetapi, makin masuk ke dalam bumi tempraturnya makin tinggi, umumnya tiap turun 33 m temperatur naik 1 C.
Beberapa alasan tentang padatnya barisfer, antara lain:
a.       Bila seandainya barisfer itu cair, maka tentu akan terjadi pasang naik dan pasang surut yang mungkin akan mengakibatkan permukaan bumi kembang-kempis.
b.      Getaran-getaran gempa di Jepang dapat diukur di Inggris dengan alat-alat yang halus. Sifat tersebut menunjukan bahwa inti bumi padat.
Inti bumi menyebabkan adanya sifat ke magnetan dari bumi. Bumi merupakan magnet raksasa dengan kutub utara magnet terletak dibagian utara bumi dan kutub selatan magnet dibagian utara bumi, meskipun ternyata tidak tepat betul pada kutub bumi menyimpang 17 dilihat dari pusat bumi.
2.      Selimut (Mantel)
Sesuai dengan namanya, lapisan ini bersifat melindungi bagian dalam bumi. Lapisan ini tyerdiri dari tiga bagian yaitu sebagai berikut.
a.       Listofer, artinya lithos = batuan, sphaira = bulatan. Lapisan ini terdiri dari dua lapisan, yaitu (1) lapisan “sial” (Silicium dan Aluminium) dan (2) lapisan “sima” (Silicium dan Magnesium)
b.      Astenosfer, wujudnya agak kental, tebalnya 100-400 km. Diduga lapisan ini sebagai tempat formasi magma. Pada lapisan ini pula sintesis batuan dan mineral di bentuk.
c.       Mesofer, wujudnya padat dengan tebal sekitar 2400-2750 km, terletak di bawah astenosfer. Pada perbatasan dengan inti bumi terdapat transisi, dimana kecepatan gelombang menurun dengan tajam.
3.      Kerak Bumi
Lapisan ini menempati bagian paling atas dari permuka bumi dengan tebal rata-rata antara 10-50 km, lapisan ini tidak sama tebalnya disemua tempat.
Kerak bumi terdiri dari zat padat yang disebut batuan (termasuk pasir, tanah, abu gunung berapi, kerikil, tanah liat, dll). Menurut kejadiannya, batuan di bedakan ata 3 golongan, yaitu:
a.       Batuan beku (batuan magma)
Terjadi dari magma yang cair dan panas membeku di dalam atau diluar bumi akibat tempraturnya turun.
b.      Batuan sedimen (endapan)
Air, angin, es mengikis batuan dan hasil kikisannya diendapkan ke tempat lain,misalnya tanah liat, pasir, dll.
c.       Batuan metamorf (batuan malihan)
Batuan sedimen maupun batuan beku yang telah mengalami perubahan sifat, karena suhu yang tinggi atau tekanan yang berat.

2.3  Lapisan Air (Hidrosfer)
Hidrosfer (hydro= air, sphaira=bulatan atau bola) ialah semua perairan yang berada di bumi, yaitu samudra, lautan, danau, sungai, dan air tanah. Air yang turun dari langit, sehingga hujan dan salju, boleh dikatakan tidak mengandung garam atau mineral yang terlarut (air tawar), masuk kesungai, mengalir diatas permukaan tanah dan bawah permukaan tanah melarutkan garam mineral yang ada ditanah dibawa kelaut.
Garam mineral yang merupakan bagian besar dari air laut, yaitu garam dapur (NaCl = Natrium Clorida) dan garam inggris MgSO4 = Magnesium Sulfat). Kira-kira 71% dari planet bumi ini merupakan lapisan air. Air dari laut,sungai, danau menguap (evaporasi) ditambah penguapan dari vegetasi (transpirasi)akan membentuk awan.
Awan yang dibawa oleh angin ketempat yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan (kondensasi) sehingga terurai menjadi titik-titik air yang karena gaya beratnya akan turun ke muka bumi sehingga hujan (presipitasi).
Setelah sampai di permukaan bumi, sebagian mengalir di atas permukaan dan sebagian lagi masuk ke dalam bumi (filtrasi) sehingga terjadi aliran atas permukaan bumi dan aliran bawah permukaan., mengisi kembali danau, sungai, dan laut serta diserap kembali oleh tumbuhan. Dengan demikian terjadi siklus hidrologi.
Pada saat hujan, air hujan akan membawa Oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) yang ada di udara ke dalam sungai, danau, dan laut sehingga memungkinkan bias ada kehidupan di dalam air.

2.4  Lapisan Udara (Atmosfer)
Atmosfer (atmos = uap/udara, sphaira=bulatan atau bola) adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi yang terdiri dari campuran gas-gas, debu, dan uap air. Berdasarkan sifatnya atmosfer dibagi atas beberapa lapisan.
1.      Troposfer
Lapisan ini yang paling dekat dengan permukaan bumi. Didaerah tropik, tinggi troposfer bisa mencapai 18 km, sedangkan didaerah kutub tinggi troposfer hanya 6 km. Gejala cuaca sehari-hari seperti awan, embun, hujan, salju, angin, terjadi pada lapisan ini.
2.      Stratosfer
Lapisan ini banyak mengandung gas ozon (O3 ) yang mudah menyerap radiasi ultraviolet dari matahari. Itulah sebebnya lapisan ini lebih panas dari pada lapisan troposfer. Pada lapisan ini, suhu udara makin ke atas makin tinggi. Lapisan ini berada pada ketinggian 18 km- 60 km.
3.      Mesosfer
Lapisan ini ditandaioleh penurunan suhu rata- rata 0,4ºC setiap naik 100 m (suhu udara makin ke atas makin rendah). Suhu pada bagian teratas dari lapisan ini mencapai -140ºC. lapisan ini terletak antara ketinggian 60 km sampai 85 km.
4.      Termosfer
lapisan ini terletak antara ketinggian 85 km sampai 200 atau 300 km. suhu pada lapisan ini makin ke atas makin tinggi, hingga pada lapisan teratas mencapai 1500ºC. ini di sebabkan karena oksigen yang ada pada lapisan ini menterap radiasi ultra violet dari matahari. Di atas lapisan ini masih terdapat lapisan termopause, yang terletak pada ketinggian 300 km sampai 1000 km. suhu termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah menurut waktu. Pada malam hari suhu berkisar antara 300ºC - 1200ºC dan pada siang hari berkisar antara 700ºC - 1700ºC.

2.5  Menentukan Umur Bumi
Sekurang- kurangnya ada empat cara untuk menetukan umur bumi. Sebagai berikut.
1.      Teori sedimen
Cara ini didasarkan pada perhitungan tebal lapisan sedimen rata- rata yang membentuk batuan, yaitu dengan mengetahui tebal lapisan rata- rata yang terbentuk setiap tahunnya dan dibangdingkan dengan tebal sedimen yang ada di bumi saat ini. Dengan cara ini, diketahui bahwa bumi kita telah berumur 500 juta tahun.
2.      Teori Kadar Garam
Cara ini didasarkan atas perhitungan kenaikan kadar garam di laut. Menurut teori ini, pada saat bumi terbentuk air laut kadar garamnya 0% (tawar). Karena banyak sungai bermuara ke laut yang membawa dan mengendapkan garam- garam mineral di laut sehingga air laut menjadi asin. Saat ini, kadar garam di lautan rata- rata 3%. Kadar garam dari 0% sampai 3% digunakan sebagai cara untuk menetukan umur bumi dan menurut teori ini umur bumi sudah 1000 juta tahun.
3.      Teori Termal
Menurut teori ini, pada saat bumi terbentuk merupakan batuan yang sangat panas dan karena bersentuhan dengan udara yang suhunya lebih rendah, maka batuan tersebut mendingin dan membeku seperti saat ini. Seorang ahli fisika dari Inggris yang bernama Kelvin menduga bahwa batuan panas seperti saat ini, memerlukan waktu 20.000 juta tahun.
4.      Teori radioktivitas
Menerut teori in, zat adiktif dalam waktu tertentu akan terurai separuhnya (meluruh) menjadi saat yan lebih rendah susunan zatnya. Menurut teori ini, umur bumi sudah 5.000 juta – 7.000 juta tahun.
a.       Terbentuk nya benua dan samudera di bumi
Benua merupakan bagian bumi yang tidak tertutup oleh perairan. Pada saat Amerika dan Afrika pecah, celah diantaranya membentuk samudera atlantik. Anak benua India yang tadinya menempel di benua Afrika retak dan pecah bergerak ke utara menempel pada benua asia. Akibatnya, terjadi gerakan vertical, yang naik membentuk pegunungan Himalaya dan yang turun membentuk samudera Hindia.
Pada saat bumi berotasi, ada sebagian massanya yang terlempar keluar, yang kemudian menjadi bulan (satelit bumi), sedangkan bagian yang ditinggalkan berbentuk cekungan menjadi Samudera Pasifik.
Apabila lempeng benua dan lempeng samudera saling bertabrakan, maka lempeng samudera tersebut akan menyusup atau menujam ke bawah lempeng benua, karena lempeng samudera mempunyai berat jenis besar. Pada pertemuan kedua, lempeng tersebut akan ditemui jalur palung laut, proses pelipatan dan sesar, disertai kegiatan vulkanisme serta merupakan wilayah rawan gempa.
Apabila dua lempeng bergerak saling menjauh, maka akan terjadi rekahan dan dari rekahan tersebut akan keluar magma yang banyak mengandung besi dan magnesium, yang kemudian membeku membentuk kerak bumi yang baru.
Apabila dua lempeng saling bergesekan, maka pada bidang batasnya ditemukan petahan atau sesr mendatar.
b.      Pembentukan relief bumi
Permukaan bumi tidaklah rata, tetapi bervariasi, mulai dari daratan, bergelombang, berbukit hingga bergunung. Bahkan, banyak dijumpai lembah. Semua ini merupakan bukti kongkrit bahwa ada suatu proses pembentukan permukaan bumi sehingga bentuknya seperti sekarang ini.
Gaya tektonik yang bekerja dari dalam bumi menyebabkan pengaruh yang nyata di permukaan bumi. Secara garis besar, gaya tektonik dibedakan atas tektonik epirogenesa dan tektonik orogenesa. Tektonik epirogenesa adalah suatu gerakan vertikal yang lambat dan meliputi derah yang luas. Bila gerakannya merupakan penurunan disebut epirogenesa negative. Tektonik orogenesa adalah suatu gerakan vertikal yang meliputi daerah yang sempit. Gerakan ini akan membentuk pegunungan.
Disamping gerakan- gerakan tersebut di atas, ada gerakan lainnya yang disebut pelkungan (warping), pelipatan (fold), retakan (joint) dan patahan (fault).
c.       Gerakan rotasi bumi
Bumi berputar pada porosnya dengan arah barat-timur dan sekali putar memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4 detik. Gerakan bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi.
d.      Gerakan revolusi bumi
Bumi di samping berputar pada porosnya juga berputar mengitari matahari dan sekali putar memerlukan waktu 365,25 hari. Gerakan bumi berputar mengitari matahari disebut revolusi bumi.
e.       Gravitasi bumi
Jika sebuah benda dilemparkan ke udara, ia akan jatuh ke bumi. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik bumi (gravitasi bumi). Bumi mempunyai gaya tarik ke arah intinya yang lebih dikenal sebagai gaya gravitasi. Sebenarnya gaya gravitasi telah ada semenjak bumi dan alam semesta ini tercipta.
Makin jauh daripada gravitasi, bobot materi makin berkurang. Tubuh manusia akan lebih besar bobotnya bila berada di puncak gunung. Makin tinggi seseorang mendaki gunung, bobot tubuh makin ringan. Sampai pada ketinggian tertentu, suatu materi tidak punya bobot lagi, akibatnya akan melayang- laying di udara. Dengan demikian bobot suatu materi tergantung kepada kuatnya gaya tarik gravitasi.
f.        Pasang surut laut
Pasang surut adalah gerakan naik turunnya muka laut secara berirama yang disebabkan oleh gaya tarik matahari dan bulan. Matahati mempunyai massa 27 juta kali lebih besar daripada massa bulan, tetapi jaraknya sangat jauh dari bumi (rat-rata 149,6 juta km), sedangkan bulan, satelit bumi jaraknya sangat dekat dengan bumi (rata-rata 381.550 km) adalah dalam mekanika alam semesta, jarak lebih menentukan daripada massa. Oleh karenanya, bulan mempunyai peranan yang lebih besar daripada matahari dalam menetukan pasang surut.
Adanya gaya tarik bulan yang kuat menyebabkan bagian bumi yang terdekat ke bulan akan tertarik membengkak hingga perairan samudera di situ akan naik dan menimbulkan pasang.
Bila bulan-matahari membentuk siku-siku terhadap bumi, maka tarik keduanya akan saling meniadakan. Akibatnya, perbedaan tinggi air laut antara pasang surut hanya kecil saja dan keadaan ini dikenal dengan pasang surut perbaru.
g.       Gerhana matahari dan gerhana bulan
Gerhana bulan terjadi pada saat bulan berada pada fase purnama dan tentunya terjadi saat malam hari. Gerhana bulan sebagian terjadi apabila tidak seluruh bagian bulan memasuki daerah umbra, atau bulan hanya masuk pada daerah penumbra.apabila seluruh bulan memasuki daerah umbra maka akan terjadi gerhana bulan total.
Gerhana matahari sebagain terjadi apabila tidak seluruh bagian bulan menghalangi cahaya matahari. Gerhana matahari total dialami oleh daerah di bumi yang masu k pada umbra, yaitu seluruh cahaya matahari terhalang bulang. Apabila daerah umbra tidak sampai pada muka bumi, maka akan terjadi gerhana matahari cincin. Gerhana matahari terjadi karena ada bagian bumi yang tertutup oleh bayangan bulan.Ada tiga macam gerhana matahari yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari cincin.
h.       Musim di bumi
Kombinasi dari revolusi dan kemiringan bumi akan mempengaruhi sudut jatuh sianr matahari dipermukaan bumi. Hal ini mengakibatkan terjadinya musim di permukaan bumi dan mempengaruhi lamanya siang/malam.
Di bumi ada empat macam musim yaitu
1.      Musim dingin, dibelahan bumi utara terjadi pada bulan Desember-Januari-Februari, sebaliknya dibelahan bumi selatan terjadi musim panas.
2.      Musim semi, dibelahan bumi utara terjadi pada bulan Maret-April –Mei, sebaliknya dibelahan bumi selatan terjadi musim gugur.
3.      Musim panas, dibelahan bumi utara terjadi pada bulan Juni-Juli-Agustus, sebaliknya dibelahan bumi selatan terjadi musim dingin.
4.      Musim gugur, dibelahan bumi utara terjadi pada bulan September-Oktober-November, dibelahan bumi selatan terjadi musim semi


























BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN :
Berdasarkan uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa bumi merupakan salah satu planet yang menjadi bagian tata surya. Bumi berada di galaksi Bimasakti yang merupakan salah satu dari sekian banyak galaksi di jagad raya. Bersama planet-planet dan benda langit lainnya, bumi berevolusi mengelilingi matahari dan berotasi pada porosnya. Bumi terdiri atas beberapa bagian dengan materi penyusun yang berbeda-beda. Manusia hidup dalam lapisan terluar permukaan bumi yang disebut litosfer dan di lindungi oleh lapisan atmosfer yang melindungi kehidupan manusia.
Selain itu, alam semesta merupakan satu jagat yang tak terkirakan besarnya yang didalamnya terdapat milyaran bintang. Bagian- bagian dari tata surya yaitu Matahari, Merkurius, Venus, Mars, Bumi, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto. Dan benda-benda angkasa lainnya yaitu Asteroid, Komet, Meteor, Dan Satelit.

3.2  SARAN
Kiranya kita selaku penghuni bumi ini harus menjaga serata melestarikan bumi ini karena dengan semakin lama kita menjaga bumi ini maka semakin lama juga kita akan tinggal di bumi ini














DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen IAD, 2004. Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Universitas Negeri Makassar

Jasin,Maskoeri,Ilmu Alamiah Dasar,2006,PT Raja Grafindo Jakarta