BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bumi
hingga sekarang ini merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang
mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya suatu kehidupan. Sebagaimana planet
yang lain, dari jauh bumi tampak sebagai bola yang melayang mengedari matahari
yang mempunyai sebuah satelit yang disebut bulan.
Terjadinya
alam semesta hanya Allah SWT yang tahu. Bagi manusia alam semesta masih
merupakan misteri, masih merupakan peristiwa yang gaib dan penuh rahasia.
Namun, walaupun demikian, para ahli ilmu pengetahuan alam masih terus
mengadakan penelitian-penelitian untuk mengungkapkan tabir misteri tersebut.
Pada
awalnya, manusia menganggap bahwa bumi ini merupakan kedudukan yang istimewa
dialam semesta ini. Karena, melihat bahwa matahari terbit disebelah tibur dan
terbenam disebelah barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi. Anggapan ini
pula mendasari hipotesis “Geosentris” dari Ptolomeus.
Pandangan
geosentris berubah setelah Copernicus mengemukakan teori “heliosentris” yang
mengemukakan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki kedudukan istimewa di alam
semesta ini. Bumi hanyalah salah satu planet yang bersama planet-planet lain
bergerang mengitari matahari. Meskipun sejak abad ke-18 manusia sudah menyadari
bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerank mengitari matahari, kesadaran
ini baru muncul dengan kuat pada paro abad ke-20. Pada masa ini penerbangan
pesawat luar angkasa semakin maju.
Selanjutnya,
akan di bahas singkat tentang bumi sebagai planet, bulan sebagai satelit bumi,
dan alam semesta dari terbentuknya, alam semesta, galaksi, tata suryaserta
bagian dari tata surya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini
adapun rumusan masalah yang disusun yaitu
1. Bagaimanakah
bumi sebagai planet?
2. Bagaimanakah
bagian-bagian bumi?
3. Apakah
itu lapisan air (hidrosfer)?
4. Apakah
itu lapisan uadara (atmosfer)?
5. Bagaimanakah
menentukan umur bumi?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dalam
penyusunan makalah ini yaitu
1. Untuk
mengetahui bumi sebagai planet
2. Untuk
mengetauhi bagian-bagian bumi
3. Untuk
mengetahui lapisan air (hidrosfer)
4. Untuk
mengetahui lapisan uadara (atmosfer)
5. Untuk
mengetahui dalam menentukan umur bumi
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Bumi Sebagai Planet
Bumi
mengorbitkan matahari dalam lintasan berbentuk elips (Hukum Keppler I), pada
jarak rata-rata 149,6 juta km (93 juta mil). Karena lintasannya berbentuk elips
ini, maka jarak matahari-bumi selalu berubah. Jarak matahari-bumi yang terdekat
(perihelion) terjadi pada tanggal 4 januari, dengan jarak 91,5 juta mil dan
jarak matahari-bumi terjauh (apheloin) terjadi pada tanggal 5 juli dengan jarak
94,5 juta mil, berarti perubahan matahari-bumi dalam satu tahun sekitar tiga
juta mil. Jarak rata- rata dari pusat matahari ke pusat bumi disebut 1 AU
(Astronomical Unit/ Satuan Jarak Astronomi).
Bumi
kita tidak bulat sempurna, tetapi pepat pada kutub- kutubnya dan menggelembung
pada ekuatornya. Jari-jari di kutub bumi ini disebabkan pada saat baru
terbentuk. Bumi belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggelembung pada
bagian yang tegak lurus sumbu rotasi, yaitu bagian ekuator.
2.2 Bagian –bagian Bumi
Melalui
pengamatan seisomologi (hantaran pada gelombang gempa bumi) para ahli geologi
memperoleh gambaran mengenai susunan bagian dalam bumi. Karena arah kecepatan
dan bentuk gelombang gempa ditentukan oleh komposisi dan kerapatan bagian dalam
bumi.
Bumi ternyata memiliki
beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut antara lain:
1. Inti
bumi (Barisfer/ Centrosfer)
Pengetahuan
manusia tentang inti bumi masih sangat terbatas. Inti bumi terdiri dari dua
bagian, yaitu inti luar (tebalnya 2160 km) dan inti dalam (tebalnya 1320 km).
Berat jenis inti bumi inidiperkirakan 10,7, sedangkan berat jenis litosfer
rata-rata 2,8.
Pengaruh
panas matahari hanya terasa paling dalam 20 meter di bawah permukaan bumi.
Setelah 20 meter, temperaturnya telah konstan tidak lagi dipengaruhi musim
panas dan dingin. Akan tetapi, makin masuk ke dalam bumi tempraturnya makin
tinggi, umumnya tiap turun 33 m temperatur naik 1 C.
Beberapa alasan tentang
padatnya barisfer, antara lain:
a. Bila
seandainya barisfer itu cair, maka tentu akan terjadi pasang naik dan pasang
surut yang mungkin akan mengakibatkan permukaan bumi kembang-kempis.
b. Getaran-getaran
gempa di Jepang dapat diukur di Inggris dengan alat-alat yang halus. Sifat
tersebut menunjukan bahwa inti bumi padat.
Inti
bumi menyebabkan adanya sifat ke magnetan dari bumi. Bumi merupakan magnet
raksasa dengan kutub utara magnet terletak dibagian utara bumi dan kutub
selatan magnet dibagian utara bumi, meskipun ternyata tidak tepat betul pada
kutub bumi menyimpang 17 dilihat dari pusat bumi.
2. Selimut
(Mantel)
Sesuai
dengan namanya, lapisan ini bersifat melindungi bagian dalam bumi. Lapisan ini
tyerdiri dari tiga bagian yaitu sebagai berikut.
a. Listofer, artinya
lithos = batuan, sphaira = bulatan. Lapisan ini terdiri dari dua lapisan,
yaitu (1) lapisan “sial” (Silicium dan Aluminium) dan (2) lapisan “sima”
(Silicium dan Magnesium)
b. Astenosfer, wujudnya
agak kental, tebalnya 100-400 km. Diduga lapisan ini sebagai tempat
formasi magma. Pada lapisan ini pula sintesis batuan dan mineral di bentuk.
c. Mesofer, wujudnya
padat dengan tebal sekitar 2400-2750 km, terletak di bawah
astenosfer. Pada perbatasan dengan inti bumi terdapat transisi, dimana
kecepatan gelombang menurun dengan tajam.
3. Kerak
Bumi
Lapisan
ini menempati bagian paling atas dari permuka bumi dengan tebal rata-rata
antara 10-50 km, lapisan ini tidak sama tebalnya disemua tempat.
Kerak
bumi terdiri dari zat padat yang disebut batuan (termasuk pasir, tanah, abu
gunung berapi, kerikil, tanah liat, dll). Menurut kejadiannya, batuan
di bedakan ata 3 golongan, yaitu:
a. Batuan
beku (batuan magma)
Terjadi
dari magma yang cair dan panas membeku di dalam atau diluar bumi akibat
tempraturnya turun.
b. Batuan
sedimen (endapan)
Air, angin, es mengikis
batuan dan hasil kikisannya diendapkan ke tempat lain,misalnya tanah liat,
pasir, dll.
c. Batuan
metamorf (batuan malihan)
Batuan sedimen maupun
batuan beku yang telah mengalami perubahan sifat, karena suhu yang tinggi atau
tekanan yang berat.
2.3 Lapisan Air (Hidrosfer)
Hidrosfer
(hydro= air, sphaira=bulatan atau bola) ialah semua perairan yang berada di
bumi, yaitu samudra, lautan, danau, sungai, dan air tanah. Air yang turun dari
langit, sehingga hujan dan salju, boleh dikatakan tidak mengandung garam atau
mineral yang terlarut (air tawar), masuk kesungai, mengalir diatas permukaan
tanah dan bawah permukaan tanah melarutkan garam mineral yang ada ditanah
dibawa kelaut.
Garam
mineral yang merupakan bagian besar dari air laut, yaitu garam dapur (NaCl =
Natrium Clorida) dan garam inggris MgSO4 = Magnesium Sulfat). Kira-kira
71% dari planet bumi ini merupakan lapisan air. Air dari laut,sungai, danau
menguap (evaporasi) ditambah penguapan dari vegetasi (transpirasi)akan membentuk
awan.
Awan
yang dibawa oleh angin ketempat yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan
(kondensasi) sehingga terurai menjadi titik-titik air yang karena gaya beratnya
akan turun ke muka bumi sehingga hujan (presipitasi).
Setelah
sampai di permukaan bumi, sebagian mengalir di atas permukaan dan sebagian lagi
masuk ke dalam bumi (filtrasi) sehingga terjadi aliran atas permukaan bumi dan
aliran bawah permukaan., mengisi kembali danau, sungai, dan laut serta diserap
kembali oleh tumbuhan. Dengan demikian terjadi siklus hidrologi.
Pada
saat hujan, air hujan akan membawa Oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) yang
ada di udara ke dalam sungai, danau, dan laut sehingga memungkinkan bias ada
kehidupan di dalam air.
2.4 Lapisan Udara (Atmosfer)
Atmosfer
(atmos = uap/udara, sphaira=bulatan atau bola) adalah lapisan udara yang
menyelimuti bumi yang terdiri dari campuran gas-gas, debu, dan uap air.
Berdasarkan sifatnya atmosfer dibagi atas beberapa lapisan.
1. Troposfer
Lapisan ini yang paling
dekat dengan permukaan bumi. Didaerah tropik, tinggi troposfer bisa mencapai 18
km, sedangkan didaerah kutub tinggi troposfer hanya 6 km. Gejala cuaca
sehari-hari seperti awan, embun, hujan, salju, angin, terjadi pada lapisan ini.
2. Stratosfer
Lapisan ini banyak
mengandung gas ozon (O3 ) yang mudah menyerap radiasi ultraviolet dari
matahari. Itulah sebebnya lapisan ini lebih panas dari pada lapisan troposfer.
Pada lapisan ini, suhu udara makin ke atas makin tinggi. Lapisan ini berada
pada ketinggian 18 km- 60 km.
3. Mesosfer
Lapisan ini ditandaioleh penurunan suhu rata- rata 0,4ºC setiap naik 100 m (suhu udara makin ke atas makin rendah). Suhu pada bagian teratas dari lapisan ini mencapai -140ºC. lapisan ini terletak antara ketinggian 60 km sampai 85 km.
Lapisan ini ditandaioleh penurunan suhu rata- rata 0,4ºC setiap naik 100 m (suhu udara makin ke atas makin rendah). Suhu pada bagian teratas dari lapisan ini mencapai -140ºC. lapisan ini terletak antara ketinggian 60 km sampai 85 km.
4. Termosfer
lapisan ini terletak antara ketinggian 85 km sampai 200 atau 300 km. suhu pada lapisan ini makin ke atas makin tinggi, hingga pada lapisan teratas mencapai 1500ºC. ini di sebabkan karena oksigen yang ada pada lapisan ini menterap radiasi ultra violet dari matahari. Di atas lapisan ini masih terdapat lapisan termopause, yang terletak pada ketinggian 300 km sampai 1000 km. suhu termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah menurut waktu. Pada malam hari suhu berkisar antara 300ºC - 1200ºC dan pada siang hari berkisar antara 700ºC - 1700ºC.
lapisan ini terletak antara ketinggian 85 km sampai 200 atau 300 km. suhu pada lapisan ini makin ke atas makin tinggi, hingga pada lapisan teratas mencapai 1500ºC. ini di sebabkan karena oksigen yang ada pada lapisan ini menterap radiasi ultra violet dari matahari. Di atas lapisan ini masih terdapat lapisan termopause, yang terletak pada ketinggian 300 km sampai 1000 km. suhu termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah menurut waktu. Pada malam hari suhu berkisar antara 300ºC - 1200ºC dan pada siang hari berkisar antara 700ºC - 1700ºC.
2.5 Menentukan Umur Bumi
Sekurang- kurangnya ada
empat cara untuk menetukan umur bumi. Sebagai berikut.
1. Teori
sedimen
Cara ini didasarkan
pada perhitungan tebal lapisan sedimen rata- rata yang membentuk batuan, yaitu
dengan mengetahui tebal lapisan rata- rata yang terbentuk setiap tahunnya dan
dibangdingkan dengan tebal sedimen yang ada di bumi saat ini. Dengan cara ini,
diketahui bahwa bumi kita telah berumur 500 juta tahun.
2. Teori
Kadar Garam
Cara ini didasarkan
atas perhitungan kenaikan kadar garam di laut. Menurut teori ini, pada saat
bumi terbentuk air laut kadar garamnya 0% (tawar). Karena banyak sungai
bermuara ke laut yang membawa dan mengendapkan garam- garam mineral di laut
sehingga air laut menjadi asin. Saat ini, kadar garam di lautan rata- rata 3%.
Kadar garam dari 0% sampai 3% digunakan sebagai cara untuk menetukan umur bumi
dan menurut teori ini umur bumi sudah 1000 juta tahun.
3. Teori
Termal
Menurut
teori ini, pada saat bumi terbentuk merupakan batuan yang sangat panas dan
karena bersentuhan dengan udara yang suhunya lebih rendah, maka batuan tersebut
mendingin dan membeku seperti saat ini. Seorang ahli fisika dari Inggris yang
bernama Kelvin menduga bahwa batuan panas seperti saat ini, memerlukan waktu
20.000 juta tahun.
4. Teori
radioktivitas
Menerut teori in, zat
adiktif dalam waktu tertentu akan terurai separuhnya (meluruh) menjadi saat yan
lebih rendah susunan zatnya. Menurut teori ini, umur bumi sudah 5.000 juta –
7.000 juta tahun.
a. Terbentuk
nya benua dan samudera di bumi
Benua merupakan bagian
bumi yang tidak tertutup oleh perairan. Pada saat Amerika dan Afrika pecah,
celah diantaranya membentuk samudera atlantik. Anak benua India yang tadinya
menempel di benua Afrika retak dan pecah bergerak ke utara menempel pada benua
asia. Akibatnya, terjadi gerakan vertical, yang naik membentuk pegunungan
Himalaya dan yang turun membentuk samudera Hindia.
Pada saat bumi
berotasi, ada sebagian massanya yang terlempar keluar, yang kemudian menjadi
bulan (satelit bumi), sedangkan bagian yang ditinggalkan berbentuk cekungan
menjadi Samudera Pasifik.
Apabila lempeng benua
dan lempeng samudera saling bertabrakan, maka lempeng samudera tersebut akan
menyusup atau menujam ke bawah lempeng benua, karena lempeng samudera mempunyai
berat jenis besar. Pada pertemuan kedua, lempeng tersebut akan ditemui jalur
palung laut, proses pelipatan dan sesar, disertai kegiatan vulkanisme serta
merupakan wilayah rawan gempa.
Apabila dua lempeng
bergerak saling menjauh, maka akan terjadi rekahan dan dari rekahan tersebut
akan keluar magma yang banyak mengandung besi dan magnesium, yang kemudian
membeku membentuk kerak bumi yang baru.
Apabila dua lempeng
saling bergesekan, maka pada bidang batasnya ditemukan petahan atau sesr
mendatar.
b. Pembentukan
relief bumi
Permukaan bumi tidaklah
rata, tetapi bervariasi, mulai dari daratan, bergelombang, berbukit hingga
bergunung. Bahkan, banyak dijumpai lembah. Semua ini merupakan bukti kongkrit
bahwa ada suatu proses pembentukan permukaan bumi sehingga bentuknya seperti
sekarang ini.
Gaya tektonik yang
bekerja dari dalam bumi menyebabkan pengaruh yang nyata di permukaan bumi.
Secara garis besar, gaya tektonik dibedakan atas tektonik epirogenesa dan
tektonik orogenesa. Tektonik epirogenesa adalah suatu gerakan vertikal yang
lambat dan meliputi derah yang luas. Bila gerakannya merupakan penurunan
disebut epirogenesa negative. Tektonik orogenesa adalah suatu gerakan vertikal
yang meliputi daerah yang sempit. Gerakan ini akan membentuk pegunungan.
Disamping gerakan-
gerakan tersebut di atas, ada gerakan lainnya yang disebut pelkungan (warping),
pelipatan (fold), retakan (joint) dan patahan (fault).
c. Gerakan
rotasi bumi
Bumi berputar pada
porosnya dengan arah barat-timur dan sekali putar memerlukan waktu 23 jam 56
menit 4 detik. Gerakan bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi.
d. Gerakan
revolusi bumi
Bumi
di samping berputar pada porosnya juga berputar mengitari matahari dan sekali
putar memerlukan waktu 365,25 hari. Gerakan bumi berputar mengitari matahari
disebut revolusi bumi.
e. Gravitasi
bumi
Jika sebuah benda
dilemparkan ke udara, ia akan jatuh ke bumi. Hal ini disebabkan adanya gaya
tarik bumi (gravitasi bumi). Bumi mempunyai gaya tarik ke arah intinya yang
lebih dikenal sebagai gaya gravitasi. Sebenarnya gaya gravitasi telah ada
semenjak bumi dan alam semesta ini tercipta.
Makin jauh daripada
gravitasi, bobot materi makin berkurang. Tubuh manusia akan lebih besar
bobotnya bila berada di puncak gunung. Makin tinggi seseorang mendaki gunung,
bobot tubuh makin ringan. Sampai pada ketinggian tertentu, suatu materi tidak
punya bobot lagi, akibatnya akan melayang- laying di udara. Dengan demikian
bobot suatu materi tergantung kepada kuatnya gaya tarik gravitasi.
f.
Pasang surut laut
Pasang
surut adalah gerakan naik turunnya muka laut secara berirama yang disebabkan
oleh gaya tarik matahari dan bulan. Matahati mempunyai massa 27 juta kali lebih
besar daripada massa bulan, tetapi jaraknya sangat jauh dari bumi (rat-rata
149,6 juta km), sedangkan bulan, satelit bumi jaraknya sangat dekat dengan bumi
(rata-rata 381.550 km) adalah dalam mekanika alam semesta, jarak lebih
menentukan daripada massa. Oleh karenanya, bulan mempunyai peranan yang lebih
besar daripada matahari dalam menetukan pasang surut.
Adanya
gaya tarik bulan yang kuat menyebabkan bagian bumi yang terdekat ke bulan akan
tertarik membengkak hingga perairan samudera di situ akan naik dan menimbulkan
pasang.
Bila
bulan-matahari membentuk siku-siku terhadap bumi, maka tarik keduanya akan
saling meniadakan. Akibatnya, perbedaan tinggi air laut antara pasang surut
hanya kecil saja dan keadaan ini dikenal dengan pasang surut perbaru.
g. Gerhana
matahari dan gerhana bulan
Gerhana
bulan terjadi pada saat bulan berada pada fase purnama dan tentunya terjadi
saat malam hari. Gerhana bulan sebagian terjadi apabila tidak seluruh bagian
bulan memasuki daerah umbra, atau bulan hanya masuk pada daerah
penumbra.apabila seluruh bulan memasuki daerah umbra maka akan terjadi gerhana
bulan total.
Gerhana
matahari sebagain terjadi apabila tidak seluruh bagian bulan menghalangi cahaya
matahari. Gerhana matahari total dialami oleh daerah di bumi yang masu k pada
umbra, yaitu seluruh cahaya matahari terhalang bulang. Apabila daerah umbra
tidak sampai pada muka bumi, maka akan terjadi gerhana matahari cincin. Gerhana
matahari terjadi karena ada bagian bumi yang tertutup oleh bayangan bulan.Ada
tiga macam gerhana matahari yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari
sebagian, dan gerhana matahari cincin.
h. Musim
di bumi
Kombinasi
dari revolusi dan kemiringan bumi akan mempengaruhi sudut jatuh sianr matahari
dipermukaan bumi. Hal ini mengakibatkan terjadinya musim di permukaan bumi dan
mempengaruhi lamanya siang/malam.
Di
bumi ada empat macam musim yaitu
1. Musim
dingin, dibelahan bumi utara terjadi pada bulan Desember-Januari-Februari,
sebaliknya dibelahan bumi selatan terjadi musim panas.
2. Musim
semi, dibelahan bumi utara terjadi pada bulan Maret-April –Mei, sebaliknya
dibelahan bumi selatan terjadi musim gugur.
3. Musim
panas, dibelahan bumi utara terjadi pada bulan Juni-Juli-Agustus, sebaliknya
dibelahan bumi selatan terjadi musim dingin.
4. Musim
gugur, dibelahan bumi utara terjadi pada bulan September-Oktober-November,
dibelahan bumi selatan terjadi musim semi
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN :
Berdasarkan
uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa bumi merupakan salah satu planet yang
menjadi bagian tata surya. Bumi berada di galaksi Bimasakti yang merupakan
salah satu dari sekian banyak galaksi di jagad raya. Bersama planet-planet dan
benda langit lainnya, bumi berevolusi mengelilingi matahari dan berotasi pada
porosnya. Bumi terdiri atas beberapa bagian dengan materi penyusun yang
berbeda-beda. Manusia hidup dalam lapisan terluar permukaan bumi yang disebut
litosfer dan di lindungi oleh lapisan atmosfer yang melindungi kehidupan
manusia.
Selain
itu, alam semesta merupakan satu jagat yang tak terkirakan besarnya yang
didalamnya terdapat milyaran bintang. Bagian- bagian dari tata surya yaitu
Matahari, Merkurius, Venus, Mars, Bumi, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus,
Pluto. Dan benda-benda angkasa lainnya yaitu Asteroid, Komet, Meteor, Dan
Satelit.
3.2 SARAN
Kiranya kita
selaku penghuni bumi ini harus menjaga serata melestarikan bumi ini karena
dengan semakin lama kita menjaga bumi ini maka semakin lama juga kita akan
tinggal di bumi ini
Tim Dosen IAD, 2004. Ilmu Alamiah Dasar (IAD).
Universitas Negeri Makassar
Jasin,Maskoeri,Ilmu Alamiah
Dasar,2006,PT Raja Grafindo Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar