Kamis, 04 Desember 2014

Tata Surya,bahasa indonesia,makalah

MAKALAH
TATA SURYA


 














PEMBIMBING: HAZLINDA WATI
Penyusun:
1.      DEWI SINTA
2.      ABD. MUTHALIB
3.      SOFIANA
4.      HAZLINDA
5.      AHMAD RIFA’I

MADRASAH ALIYAH IHYAUL ULUM
GUNTUNG SIDOGEDUNGBATU SANGKAPURA GRESIK
TAHUN 2014-2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas  segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia Keilmuan. Makalah ini dapat digunakan sebagai wahan untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam belajar Tata Surya. Makalah ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami Tata Surya  secara lebih lanjut. Makalah ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga pembaca tidak bosan.

Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnaan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Tata Surya. Jangan segan bertanya jika pembaca menemui kesulitan. Semoga keberhasilan selalu berpihak pada kita semua.




Penyusun









DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR  ISI........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang............................................................................................................. 1
1.2.  Rumusan Masalah......................................................................................................... 1
1.3.  Tujuan ........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Asal-usul Tata Surya....................................................................................................... 2
2.2 Sejarah Penemuan Tata Surya...................................................................................... 3
2.3 Struktur Tata Surya....................................................................................................... 4
2.3.1 Terminologi................................................................................................................... 5
2.3.2 Zona Tata Surya........................................................................................................... 6
2.3.3 Matahari........................................................................................................................ 7
2.3.4 Tata Surya Bagian Dalam........................................................................................... 8
2.3.4.1 Planet-planet Bagian Dalam .................................................................................... 8
2.3.5 Tata Surya Bagian Luar.............................................................................................. 11
2.3.5.1 Planet-planet Bagian Luar....................................................................................... 11
2.3.6 Daerah trans-Neptunus .............................................................................................. 13
2.3.7 Daerah Terjauh ........................................................................................................... 14
2.4 Konteks Galaksi ............................................................................................................. 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 17








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Susunan tata surya terdiri atas sebuah matahari, planet-planet, satelit, komet, asteroid, galaksi dan mateoroid. Anggota tata surya beredar atau berevolusi mengelilingi matahari dengan lintasan edar berupa elips. Dalam setiap revolusinya anggota tata surya pada suatu saat berada dekat dengan matahari. Titik terdekat dengan matahari disebut perihelium. Namun pada suatu saat berada jauh dengan matahari. Titik terjauh disebut aphelium.
Komponen utama sistem Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang deret utama yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya gravitasinya.Yupiter dan Saturnus, dua komponen terbesar yang mengedari matahari, mencakup kira-kira 90 persen massa selebihnya.
Hampir semua objek-objek besar yang mengorbit matahari terletak pada bidang edaran bumi, yang umumnya dinamai ekliptika. Semua planet terletak sangat dekat pada ekliptika, sementara komet dan objek-objek sabuk Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika.
Planet-planet dan objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara matahari, terkecuali Komet Halley.

B.     Rumusan Masalah
1.      Matahari
2.      Planet
3.      Satelit
4.      Komet
5.      Asteroid
6.      Meteorid, Meteor dan Meteorit






BAB II
BAGIAN-BAGIAN TATA SURYA

A.    Matahari
Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti, matahari termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak pada deret utama, dan matahari letaknya persis di tengah deret ini. Akan tetapi, bintang-bintang yang lebih cemerlang dan lebih panas dari matahari adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum.
Dipercayai bahwa posisi matahari pada deret utama secara umum merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang.
Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I". Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta, sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang "populasi II". Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini.
Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal
Di samping cahaya, matahari juga secara berkesinambungan memancarkan semburan partikel bermuatan (plasma) yang dikenal sebagai angin matahari. Semburan partikel ini menyebar keluar kira-kira pada kecepatan 1,5 juta kilometer per jam, menciptakan atmosfer tipis (heliosfer) yang merambah Tata Surya paling tidak sejauh 100 SA (lihat juga heliopause). Kesemuanya ini disebut medium antarplanet.
Badai geomagnetis pada permukaan matahari, seperti semburan matahari (solar flares) danlontaran massa korona (coronal mass ejection) menyebabkan gangguan pada heliosfer, menciptakan cuaca ruang angkasa. Struktur terbesar dari heliosfer dinamai lembar aliran heliosfer (heliospheric current sheet), sebuah spiral yang terjadi karena gerak rotasi magnetis matahari terhadap medium antarplanet.  Medan magnet bumi mencegah atmosfer bumi berinteraksi dengan angin matahari.Venus dan Mars yang tidak memiliki medan magnet, atmosfernya habis terkikis ke luar angkasa. Interaksi antara angin matahari dan medan magnet bumi menyebabkan terjadinya aurora, yang dapat dilihat dekat kutub magnetik bumi.
Heliosfer juga berperan melindungi Tata Surya dari sinar kosmik yang berasal dari luar Tata Surya. Medan magnet planet-planet menambah peran perlindungan selanjutnya. Densitas sinar kosmik pada medium antarbintang dan kekuatan medan magnet matahari mengalami perubahan pada skala waktu yang sangat panjang, sehingga derajat radiasi kosmis di dalam Tata Surya sendiri adalah bervariasi, meski tidak diketahui seberapa besar.
Medium antarplanet juga merupakan tempat beradanya paling tidak dua daerah mirip piringan yang berisi debu kosmis. Yang pertama, awan debu zodiak, terletak di Tata Surya bagian dalam dan merupakan penyebab cahaya zodiak. Ini kemungkinan terbentuk dari tabrakan dalam sabuk asteroid yang disebabkan oleh interaksi dengan planet-planet.  Daerah kedua membentang antara 10 SA sampai sekitar 40 SA, dan mungkin disebabkan oleh tabrakan yang mirip tetapi tejadi di dalam Sabuk Kuiper.
Dalam tata surya, matahari merupakan pusat dan penggerak anggota-anggotanya. Karena pengaruh gaya gravitasi matahari, semua planet dan benda-benda langit lainnya beredar mengelilingi matahari. Matahari berotasi pada sumbunya dengan arah rotasi sesuai dengan arah rotasi sebagian besar planet dan satelit. Periode rotasi pada bagian ekuator matahari adalah sekitar 34 hari, sedangkan rotasi dikutubnya memerlukan waktu sekitar 27 hari. Perbedaan itu dikarenakan matahari berbentuk gas, sehingga bagian ekuator dan bagian kutubnya mempunyaigerak yang berbeda. Sumber panas dan cahaya matahari berasal dari reaksi fusi, yaitu penggabungan inti-inti unsur hidrogen dan unsur helium pada suhu yang sangat tinggi. Suhu di pusat matahari adalah sekitar 35 juta derajat Celcius. Suhu dipermukaan matahari adalah sekitar 6000 derajat Celcius. Panas inilah yang dipangarkan ke ruang angkasa.

B.     Planet
1.      Merkurius
Merkurius (0,4 SA dari matahari) adalah planet terdekat dari matahari serta juga terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah  meteorid yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin matahari. Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh energi awal matahari.
2.      Venus
Venus (0,7 SA dari matahari) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi). Dan sepertibumi, planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi. Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah kaca yang terkandung di dalam atmosfer. Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus berasal dari gunung berapi
3.      Bumi
Bumi (1 SA dari matahari) adalah planet satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfernya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga merupakan satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen.Bumi memiliki satu satelitbulan, satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata Surya.
4.      Mars
Mars (1,5 SA dari matahari) berukuran lebih kecil dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi. Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi.  Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars.
5.      Yupiter
Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar, GanymedeCallistoIo, dan Europa menampakan kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas.  Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.
6.      Saturnus
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa kesamaan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, planet ini hanya seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di Tata Surya. Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang belum dipastikan) dua di antaranya Titan danEnceladus, menunjukan activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja.  Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti.
7.      Uarnus
Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari matahari dengan ukuran poros 90 derajat pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui, yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda.
8.      Neptunus
Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus.  Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang terbesar,Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair. Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade).

C.    Satelit
Satelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kecil dari pada planet, berputar pada porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama dengan planet, berputar mengelilingi matahari. Satelit melakukan tiga gerakan, yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan berevolusi bersama planet mengelilingi matahari. Satelit ada dua macam yaitu :
a. Satelit alamiah
Satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan batan manusia.
b. Satelit buatan
Satelit buatan adalah pesawat kendaraan ruang angkasa masuk ke orbit
bumi, baik yang berawak maupun yang tidak berawak.

D.    Komet
Komet adalah benda langit yang diselimuti awan dan gas sehingga tampak seperti bintang berekor ketika mendekati matahari.
Bagian-bagian komet
1.   Inti, merupakan bahan yang sangat padatdiameternya mencapai beberapa kilometer, dan terbentuk dari penguapan bahan-bahan es penyusun komet, yang kemudian berubah menjadi gas.
2.   Koma, merupakan daerah kabut atau daerah yang mirip tabir di sekeliling inti.
3.   Lapisan hidrogen, yaitu lapisan yang menyelubungi koma, tidak tampak oleh mata manusia. Diameter awan hidrogen sekitar 20 juta kilometer.
4.   Ekor, yaitu gas bercahaya yang terjadi ketika komet lewat di dekat matahari. Arah ekor komet selalu menjauh dari matahari, karena ekor komet terdorong oleh radiasi matahari dan angin matahari.
Komet memiliki badan Tata Surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan terbuat dari es volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi. Saat sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam, dekatnya jarak dari matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi, yang menghasilkan koma, ekor gas dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang.
Centaur adalah benda-benda es mirip komet yang poros semi-majornya lebih besar dariYupiter (5,5 SA) dan lebih kecil dari Neptunus (30 SA). Centaur terbesar yang diketahui adalah,10199 Chariklo, berdiameter 250 km. Centaur temuan pertama, 2060 Chiron, juga diklasifikasikan sebagai komet (95P) karena memiliki koma sama seperti komet kalau mendekati matahari.  Beberapa astronom mengklasifikasikan Centaurs sebagai objek sabuk Kuiper sebaran-ke-dalam (inward-scattered Kuiper belt objects), seiring dengan sebaran keluar yang bertempat di piringan tersebar (outward-scattered residents of the scattered disc).

E.     Asteroid
Asteroid pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil dari pada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor") sementara asteroid tidak.

F.     Meteoroid, Meteor dan Meteorit
Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil daripadaasteroid tetapi lebih besar daripada sebuah molekul. Persatuan Astronomi Internasional pada sidang umum IX pada 1961 mendefinisikan meteoroid sebagai berikut : “Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom atau molekul.”  Ketika memasuki atmosfer sebuah planet, meteoroid akan terpanaskan dan akan menguap sebagian atau seluruhnya. Gas-gas di sepanjang lintasannya akan terionisasi dan bercahaya. Jejak dari gas bercahaya ini disebut sebagai meteor, atau bintang jatuh. Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit.



BAB  III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebutMatahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteorasteroidkomet) lainnya.
Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 jutakm), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km),Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Enam dari kedelapan planet itu dikelilingi oleh satelit alamiBulan merupakan satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.

B.  Saran
Perkembangan Ilmu Alam yang dinamis ini disamping banyak memberikan keuntungan juga membawa resiko. Bila tidak diarahkan pemanfaatannya justru akan merugikan manusia, bahkan dapat menghancurkan peradaban manusia itu sendiri. Seperti senjata nuklir, senjata kimia dan biologis serta timbulnya pencemaran udara, air dan tanah yang dapat mengganggu keseimbangan dan keserasian lingkungan hidup. Agar resiko sekecil-kecilnya maka arah perkembangan Ilmu Alam dan pemanfaatan hasil Ilmu Alam harus dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.











DAFTAR PUSTAKA

Heri Purnama. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Rineka Cipta. 2008
Ibnu Mas’ud dan Joko Paryono. Ilmu alamiah Dasar. Bandung :
Pustaka Setia. 2006
Margono. Ilmu Alamiah Dasar. Solo : UNS. 1987
http://www.peutuah.com/susunan-tatasurya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar